Kharisma Syekh Nawawi al-Bantani Daya Tarik Wisata Religi Propinsi Banten
Wartaevebt.com, Serang- Bertempat di Pondok Pesantren An-Nawani Tanara, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, meluncurkan masterplan pengembangan kawasan Wisata Religi dan pengembangan wisata Tirta Kalimati Ciujung, Propinsi Banten. Peluncuran disaksikan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soeryaatmadja dari Kasepuhan Kesultanan Banten dan Pimpinan Ponpes An Nawawi Tanara pada Jumat sore, (20/9).
” Tanara akan menjadi titik awal pengembangan desa wisata religi propinsi Banten. Ada tiga proses awal dalam perencanaan : 1. pengembangan ligthing sistem di Masjid Agung Penata, 2. Pengelolaan kebersihan dan 3. Pengembangan wisata Tirta Kalimati di Ciujung,” kata Menpar Arief Yahya.
Pengembangan konsep tersebut akan dirasakan banyak pihak. Khususnya terhadap peningkatan income masyarakat, termasuk juga pemerintah daerah. Arief Yahya menegaskan, dalam masterplan pengembangan wisata religi tidak hanya Tanara tetapi di banyak tempat di Banten dengan tujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Serang dan Banten memiliki lama tinggal lebih panjang.
“ Belajar dari wisatawan yang berkunjung di Candi Borobudur, kita harapkan wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten bisa mencapai 8 hari sesuai standar nasional. Nantinya kita tata pula kawasan wisata lainnya, agar wisatawan tak hanya berkunjung disatu destinasi saja,” imbuh Arief Yahya.
Tanara memiliki banyak faktor pendukung yang bisa memperkuat konsep wisata religi di Propinsi Banten. Di antaranya dengan mengangkat nilai nilai sejarah Islam di Indonesia. Misalnya, mengenal sosok ulama Banten yang mendunia hingga menjadi imam di Masjid al-Haram di Makkah itu.
Syekh Nawawi al-Bantani merupakan ulama dan intelektual Islam yang produktif menulis kitab. Jumlah karya Syekh Nawawi tidak kurang dari 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.
intelektualitas Syekh Nawawi al-Bantani hingga dijuluki Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz), al-Imam al-Muhaqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq (Imam yang Mumpuni Ilmunya), A’yan Ulama al-Qarn ar-Rab Asyar li al-Hijrah (Tokoh Ulama Abad 14 Hijriah), hingga Imam Ulama al-Haramain, (Imam Ulama Dua Kota Suci). Ketokohan beliaulah yang menjadi salah satu daya tarik wisata religi di propinsi Banten, khususnya di Tanara Kabupaten Serang ini.