Kiat-Kiat Melindungi Privasi Anak di Internet
WARTAEVENT.COM, Kab. Ngawi – Pada masa serba digital dikala ini, sebagian besar kanak-kanak sudah memakai internet secara masif. Dikutip dari Kominfo, pengguna internet yang berusia 15-40 tahun menggapai 68%. Sedangkan di usia 15 tahun sebanyak 10%. Oleh karena itu sangat penting melindungi privasi anak yang biasanya acuh soal privasi.
“Gencarnya konsumsi internet pada anak umur di dasar 15 hingga 40 tahun mendesak gerakan yang wajib sanggup tingkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya. Apalagi di tengah suasana seperti ini, kanak-kanak lebih banyak menghabiskan waktu online semacam mencari data seputar tugas sekolah, menghubungi sahabat serta memandang konten yang mengasyikkan,” kata Rahmat Ika Pakih, Owner Anita Souvenir, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa timur, Selasa (21/9/2021).
Bagi riset yang diterbitkan oleh Departemen Kominfo, ditemui isu pribadi yang menciptakan kalau banyak anak serta anak muda yang membagikan data individu semacam alamat rumah, no telepon serta alamat sekolah.
Ia mengungkapkan, menggunggah gambar anak di media online bisa meninggalkan jejak digital yang lama serta susah dihapus. Akibat dari perihal tersebut, privasi anak bisa dicuri, mungkin diskriminasi serta pelanggaran terhadap kerahasiaan.
Ada beberapa kiat-kiat pribadi buat orang tua untuk melindungi privasi anak serta meningkatkan pengawasan terhadap anak, seperti:
- Mengawali Obrolan Privasi
Untuk melindungi data pribadi anak, orang tua wajib melaksanakan pembicaraan tentang pribadi mereka semacam menerangkan kepada kanak-kanak, serta memberi tahu suatu yang mencurigakan kepada orang tua. Contohnya, apabila terdapat orang yang tidak tahu menghubungi mereka, ataupun menerima pemberitahuan yang mencurigakan. Orang tua pula wajib menerangkan data individu apa saja yang tidak boleh mereka bagikan kepada orang lain dengan sembarangan, yang mencakup nama lengkap, sekolah, bertepatan pada lahir, alamat rumah, serta nomor telepon anak.
- Turut Terlibat Melindungi Privasi Anak
Buat tingkatkan pengawasan, orang tua butuh ikut serta di dalam area digital yang terus tumbuh. Salah satunya dengan menunjang serta menasihati kanak-kanak tentang pertumbuhan teknologi yang mereka pakai. Turut bergabung serta berdialog secara langsung bila timbul kekhawatiran.
- Sesuaikan Pengaturan Privasi Anak
Pengaturan pribadi tersebut berarti buat orang-orang dari seluruh umur, sebab data individu kerapkali dikumpulkan dengan metode yang tidak kita pikirkan tadinya. Kontrol orang tua sangat diperlukan buat membenarkan kalau kanak-kanak mengendalikan data individu yang dikumpulkan webcam, mikrofon, serta cookie, dan yang dikumpulkan oleh web website, aplikasi, dan permainan serta fitur lunak berbasis internet. Pengaturan pribadi bisa disesuaikan dengan pengaturan pribadi di account media sosial anak, sehingga cuma sahabat mereka yang bisa memandang gambar, pembaruan, serta data mereka.
- Biasakan Menggunakan Aplikasi Sandi
Aplikasi sandi yang baik ialah langkah pengamanan berarti buat melindungi data individu. Butuh ditekankan kepada kanak-kanak kalau aplikasi sandi tidak boleh dibagikan kepada siapa juga, paling utama di dunia digital.
- Diskusikan Jejak Digital atau History
Kenaikan konektivitas dengan sahabat di media sosial memperkenalkan beberapa khasiat serta kesempatan untuk kanak-kanak. Namun anak butuh diberitahu jejak digital mereka hendak bertahan selamanya. Orang tua wajib membekali uraian kalau tiap konten yang mereka mengkonsumsi, bagikan, unggah serta download meninggalkan jejak digital. Prinsip ini mencakup; di kala anak berhubungan dengan orang yang mereka tahu, mereka wajib memohon izin dikala memberikan data individu menimpa sahabat ataupun orang yang mereka tahu.
- Ajari Anak Berpikir Sebelum Membagikan Data
Tujuan ini untuk memberitahukan kepada anak data apa saja yang boleh dibagikan dan kepada siapa saja data tersebut boleh dibagi. Data atau privasi Anak harus dijaga sekaligus untuk membiasakan diri. Mungkin saat ini masih belum tahu informasi tersebut boleh disebar atau tidak, mereka biasanya juga mengatakan hal dengan sebenar-benarnya.
- Dorong Pemakaian Gadget yang Nyaman & Cerdas
Orang tua mengunci fitur seluler kanak-kanak. Perihal ini pula mengarahkan anak kalau dengan gampang seorang bisa mengakses data yang dipunyai anak, mulai dari account media sosial atau aplikasi chat sampai gambar individu data privasi anak juga bisa diakses dengan mudah.
- Waspadai Iklan Online
Iklan online mempunyai banyak wujud, tercantum pemasaran lewat iklan online yang bisa meretas profil rinci kanak-kanak. Oleh sebab itu, berarti buat mengelola serta mengendalikan cookie serta pemakaian add-on dan adblocker. Ini ialah perlengkapan bagus yang bisa digunakan untuk meminimalisir anak terpapar konten yang belum sepantasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021) juga menghadirkan pembicara Dr. Ifada Rahmayanti (Dosen tetap Universitas Ahmad dahlan Yogyakarta), Moh. Rizki Firdaus (Direktur Utama CV. Kreasi Anak Nusantara), Selamet (Wakil Ketua Relawan TIK Jawa Timur & Kabid Program & APTIKA), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.