Categories: Travel

Kumpai Batu Atas Desa Wisata Agro

Warta Event – Kobar. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah terus menggali dan menemukan destinasi wisata baru. Desa Wisata Kumpai Batu Atas menjadi salah satu prioritas utama Pemkab Kobar untuk memecah konsentrasi wisman yang akan maupun setelah berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Putting.

Desa Kumpai Batu Atas yang mayoritas penduduknya adalah para transmigrasi asal Pulau Jawa mulai membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan bersinergi dengan Desa dengan mengembangkan agrowisata di wilayahnya.

Sarianto, Kepala Desa Kumpai Batu Atas, mengatakan, dulu warga disini mengandalkan penghasilannya dari kebun sawit. Lambat laun warga pun mulai melirik dan mengkonsep serta memadukan pola berkebun buah dengan pariwisata atau mafhum disebut sebagai agrowisata.

Konsep agrowisata ini sebenarnya pun tidak asing bagi penduduk Kumpai Batu Atas. Sebab, sebelumnya wilayahnya sudah pernah ada beberapa tanaman buah seperti kopi dan jeruk. Untuk itu, pihaknya bersama Pokdarwis pun membuat paket agrowisata di desanya mulai dari belajar membuat kopi kemudian menikmati jeruk di ladang.

“Lima tahun lalu, kampung ini disebut juga kampung kopi. Oleh karena nilai kopi pada waktu itu terus mengalami penurunan baik secara harga maupun pembeli. Akhirnya beberapa tanaman kopi pun ditebang habis. Dan hanya menyisakan beberapa pohon saja,” ungkap Sarianto.

Setahun belakangan, tambah Kades Sarianto, kopi kembali tumbuh, penggemar kopi meningkat, kebutuhan kopi pun meningkat. Akhirnya penduduk setempat pun kembali menghidupkan perkebunan kopi sebagai daya Tarik pariwisata.

“Wisatawan yang berkunjung diberi pengetahuan tentang Kopi Liberika sebagai varietas utama dan unggulan yang ada di kampung ini. Wisatawan diajak secara langsung melihat kebun kopi, seperti apa proses menanam, memanen, hingga menjadi secangkir kopi siap saji,” jelas Sarianto.

Kepala desa yang berasal dari Kota Malang ini pun menegaskan, usai belajar dan mencecap kopi, para wisatawan pun dapat menyaksikan atraksi wisata seperti kesenian reog ponorogo. Tak hanya itu, di kampung ini juga para wisatawan dapat menikmati kuliner masa lampau seperti nasi tiwul, jajanan rengginang, kerupuk opak, baru setelah itu diajak ke kebon jeruk dan kelengkeng,” pungkas Kades Sarianto.  [Fatkhurrohim]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

8 hours ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

13 hours ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

13 hours ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

16 hours ago

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

22 hours ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

2 days ago