News

Laporan Akhir Tahun Pariwisata: Ini Capaian Pergerakan Wisnus dan Realisasi Investasi Pariwisata Indonesia

Warta Event – Jakarta. Berkaitan dengan pergerakkan wisatawan nusantara, Arief Yahya, Menteri Pariwisata dalam Jupa Pers Akhir Tahun 2017 pada hari Kamis (21/12/2017) kemarin memaparkan, perkiraan realisasi pergerakan wisnus hingga Oktober 2017 sebanyak 25.077.000 wisnus dengan pengeluaran mencapai Rp 22,92 triliun.

Sedangkan  secara kumulatif Januari–Oktober 2017 sebanyak 252.569.465 pergerakan wisnus dengan pengeluaran sebesar Rp 230,91 triliun. Capaian wisnus pada Januari-Oktober 2017 ini lebih tinggi 14% dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 221,5 juta wisnus.

Menurut Menpar yang menarik dari pergerakan wisnus adalah moda transportasi udara yang digunakan wisnus bertambah pada Oktober 2017 jumlah penumpang udara domestik sebanyak 7.523.100 orang, sehingga perkiraan realisasi wisnus yang menggunakan angkutan udara sebanyak 2.256.930 pergerakan. “Tahun ini target 265 juta pergerakan wisnus optimistis akan terlampaui,” kata Arief Yahya.

Sedangkan investasi sektor pariwisata pada kurun waktu Januari-September 2017 terealisasi sebesar US$ 1,396.40 juta atau tumbuh 27.68% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

“Hingga September kita sudah mencapai 79,8% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 1,75 miliar. Capaian investasi sebesar US$ 1,396.40 juta tersebut terdiri dari PMA US$ 1.094.65 juta dan PMDN US$ 301.75 juta,” kata Arief Yahya.

Suasana Menjelang Pencukuran Rambut Gimbal

Untuk investor PMA terbesar dari Singapura, Tiongkok, dan Jepang. Beberapa Negara tersebut, sebagian besar berinvestasi pada hotel berbintang, akomodasi jangka pendek lainnya, dan hotel melati dengan lokasi terbanyak di Bali, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.

Sedangkan untuk investor PMDN lebih variatif. Selain berinvestasi di hotel berbintang juga pada usaha taman bertema serta kegiatan hiburan dan rekreasi dengan lokasi terbanyak di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menpar mengatakan, investasi menjadi salah satu program prioritas yang dijalankan pemerintah sehingga  Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar investasi yang masuk ke Indonesia dapat merangkul semua sektor, termasuk pariwisata.

Target investasi pariwisata tahun ini sebesar US$ 1,7 miliar, tahun 2018 meningkat menjadi  US$ 2 miliar, dan tahun 2019  target investasi juga ditujukan untuk pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas yang membutuhkan total investasi US$ 20 miliar  terdiri atas; investasi untuk  infrastruktur publik sebesar US$ 10 miliar dan investasi untuk infrastruktur privat sebesar US$ 10 miliar. [Fatkhurrohim]