Lebih Baik Mengembangkan Produk Daripada Menjiplak
Dan pada saat itu Syahrul Ramadhan langsung memberikan jawaban, di arus digital ini, kita bisa tahu produk yang ada di luar, tidak hanya di Indonesia, karena ada konsep one world one village. Semua bisa mengakses dengan mudah.
Dalam proses pengembangan inovasi (tulisan) ada yang Namanya metode penelitan atau RnD, tentu saat hal ini menjadi pijakan orang lain untuk mengembangkan karyanya merupakan suatu keniscayaan. Seperti revolusi industri yang bermula dari mesin uap sampai ke internet.
Karya tulis kalau ditiru akan keliahatan, tapi kalau jadi dasar referensi memang sudah tidak bisa dipungkiri. Di tengah era digital ini, selain punya daya kreativitas, kita dituntut untuk jadi inovatif.
Misal, ada odar (ojek daring) A mengantar manusia, kemudian ada inovasi lain odar B yang bisa mengantarkan makanan juga, kemudian odar A tidak mau kalah dan membuat inovasi antar barang, itu bukan plagiasi karena ada beda.
Di era digital kita butuh kreativitas dan inovasi (pengembangan). Kalau anda punya produk, memang tidak boleh diplagiasi, tapi boleh dikembangkan.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]