Site icon WARTAEVENT.COM

Lebih Baik Mengembangkan Produk Daripada Menjiplak

WARTAEVENT.com – Kediri. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.

Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Kediri pada hari ini Jum’at (06/08/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Syahrul Ramadhan, Chusnur Ismiati, S.H, M.M, UlilAlbab, Elly Nurul dan Anelies Praramadhani (KOL).

Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Jangan Asal Comot, Yuk Hargai Kekayaan Intelektual di Dunia Digital”. Dan diikuti oleh 1.193 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Syahrul Ramadhan adalah, saat ini sudah banyak sekali plagiat yang sangat mudah meniru kreatifitas orang lain, dan kita juga tidak bisa untuk menuntut jika produk yang kita buat dijiplak karena produk kita juga belum punya hak paten atas brand yang sudah kita buat.. 

Lalu bagaimana tipsnya agar brand/produk yang sudah kita buat tidak mudah diikuti/ditiru oleh orang lain? 

Dan pada saat itu Syahrul Ramadhan langsung memberikan jawaban, di arus digital ini, kita bisa tahu produk yang ada di luar, tidak hanya di Indonesia, karena ada konsep one world one village. Semua bisa mengakses dengan mudah. 

Dalam proses pengembangan inovasi (tulisan) ada yang Namanya metode penelitan atau RnD, tentu saat hal ini menjadi pijakan orang lain untuk mengembangkan karyanya merupakan suatu keniscayaan. Seperti revolusi industri yang bermula dari mesin uap sampai ke internet. 

Karya tulis kalau ditiru akan keliahatan, tapi kalau jadi dasar referensi memang sudah tidak bisa dipungkiri. Di tengah era digital ini, selain punya daya kreativitas, kita dituntut untuk jadi inovatif. 

Misal, ada odar (ojek daring) A mengantar manusia, kemudian ada inovasi lain odar B yang bisa mengantarkan makanan juga, kemudian odar A tidak mau kalah dan membuat inovasi antar barang, itu bukan plagiasi karena ada beda. 

Di era digital kita butuh kreativitas dan inovasi (pengembangan). Kalau anda punya produk, memang tidak boleh diplagiasi, tapi boleh dikembangkan.

Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]

Exit mobile version