News

Lima Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh

WARTAEVENT.COM, Kab. Tulungagung – Ketika penerapan belajar di rumah resmi diumumkan beberapa pemerintah daerah terkait pandemi Covid-19 ini, orang tua dan guru harus berpikir bagaimana melakukan kegiatan belajar dengan jarak jauh. Berbagai cara dicoba untuk menemukan formula yang tepat dan efektif.

“Di era berbasis digital seperti saat ini, rasanya orang tua perlu mengetahui teknologi pembelajaran jarak jauh yang bisa mengoptimalkan kegiatan belajar anak di rumah,” ungkap Queena Fredlina, Relawan TIK Provinsi Bali & Kepala Kemahasiswaan STMIK Primakara, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (3/8/2021).

Lanjutnya, aplikasi pembelajaran online kini menjadi salah satu aplikasi yang banyak dicari. Terlebih lagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini yang pembelajaran dilakukan secara online.

Ada 5 teknologi pembelajaran jarak jauh yang orang tua bisa pahami, seperti:

  1. Zoom. Zoom merupakan aplikasi video conference. Aplikasi ini memudahkan anak melakukan diskusi dengan temannya. Hal memungkinkan melakukan kerjasama jika ditugaskan guru untuk melakukan kerja kelompok. Aplikasi ini memiliki keunggulan seperti bisa menampung hingga 100 orang peserta dalam 1 sesi video. Selain itu, ada fitur sharing screen yang bisa memudahkan semua peserta dalam video tersebut saling melihat layar yang dibagikan salah satu peserta. Hanya saja, kekurangan aplikasi ini ialah durasi maksimal untuk satu kali melakukan video conference ialah 40 menit dalam sekali sesi.
  1. Google Classroom.

Untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh, Google sudah menyediakan Google Classroom. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis dan pastinya sangat efektif. Aplikasi ini memudahkan guru membuat kegiatan belajar jarak jauh menjadi efektif. Tidak seperti aplikasi Zoom, Google Classrom memungkinkan bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar layaknya di kelas tanpa batas waktu maksimal. Biasanya, guru lebih senang menggunakan aplikasi ini karena sudah terintegrasi dengan layanan Google lainnya seperti Google Dokumen dan Google Drive.

  1. Edmodo. Aplikasi kelas virtual yang menghubungkan guru dengan murid. Guru bisa memberikan tugas tertulis kepada murid melalui aplikasi yang terhubung seperti Microsoft OneNote dan Microsoft Office. Keunggulan aplikasi ini, orang tua bisa menerima raport dalam bentuk digital yang akan dikirimkan guru. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan perkembangan anak saat belajar secara virtual di rumah. Ada raport yang bisa diberikan dan pastinya komponen penilaiannya tidak jauh berbeda dengan rapor yang diterima pada umumnya.
  1. Ruangbelajar. Banyak fitur canggih yang bisa dimanfaatkan anak untuk memahami berbagai macam konsep pelajaran. Fitur-fitur canggih tersebut antara lain video belajar dengan animasi, rangkuman yang lengkap, dan tentunya bank soal untuk latihan. Bicara soal harga, mungkin Anda sudah tahu bahwa biaya langganan ruangbelajar sangat murah jika dibandingkan bimbingan belajar baik online atau pun konvensional. Banyak diskon yang ditawarkan tentunya menjadi alternatif pendamping kegiatan anak belajar di rumah.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (3/8/2021) juga menghadirkan pembicara Erri Gandjar (Founder HIRU Clothing Line & GA Director OZ Radio Bali), Anik Indrawati (Owner LKP Indra Komputer & Relawan TIK Kabupetan Tulungagung), dan Theo Derick (Founder & CEO).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *