Lollypop Preschool Bandung Integrasikan Bahasa Mandarin dalam Kurikulum Inti
Tujuan StoryChopsticks merancang metode pembelajaran berdasarkan cerita (story-based learning) ini adalah untuk memicu imajinasi anak-anak, sekaligus menyalakan semangat mereka untuk berkreasi menggunakan Bahasa Mandarin.
Pelajaran Bahasa Mandarin bagi murid Lollypop Preschool dilakukan dengan metode hybrid, atau gabungan antara pertemuan tatap muka di kelas dan secara metaverse melalui teknologi virtual yang bernama “StoryLand”.
Baca Juga : ACG School Jakarta Membantu Siswa Inisiatif Mendorong Perubahan Positif
Sebagai bagian dari kurikulum, para murid akan menggambar dan menulis cerita mereka sendiri dalam Bahasa Mandarin.
Handy Cendrajaya, Owner Lollypop Preschool Bandung menjelaskan, pihaknya secara terus-menerus mengembangkan pendidikan holistik bagi anak usia dini. Ia pun menyadari pentingnya kemampuan berbahasa Mandarin di masa depan.
Baca Juga : British School Jakarta dan 7billionideas Bangun Potensi Kewirausahaan Siswa
“Kemitraan dengan StoryChopsticks sangat membantu kami dalam memicu minat belajar Bahasa Mandarin melalui lingkungan yang sangat alami bagi para murid, serta meletakkan landasan bagi masa depan mereka,” lanjut Handy.