News

LSPR Gandeng Instituto Nebrija Kenalkan Budaya dan Bahasa Spanyol

Wartaevent.com Jakarta– Tak hanya sepak bola yang menjadi daya tarik negeri Spanyol, bahasa dan budayanya sendiri  menarik juga untuk dipelajari. Dan di Instituto Nebrija yang April lalu hadir di Indonesia, bahasa Spanyol dan budaya Hispanik dapat dipelajari disini.

Menurut Pilar Alcover, Direktur Pusat Studi Hispanik Universitas Nebrija, Madrid, ada banyak keuntungan yang bisa didapat masyarakat Indonesia dari belajar bahasa Spanyol.

“Bahasa Spanyol adalah bahasa dengan 480 juta penutur asli di dunia, terbanyak kedua setelah bahasa Mandarin, serta merupakan bahasa resmi di 21 negara dan 3 benua. Dari sudut pandang ini, berinvestasi dalam bahasa Spanyol berarti komitmen yang jelas terhadap keterbukaan ekonomi, sosial dan budaya untuk dunia yang semakin mengglobal,” tuturnya.

Hal ini juga yang menjadi alasan London School of Public Relation (LSPR) untuk menggandeng Nebrija sebagai rekanan strategis bidang akademis. “Setahun sudah LSPR bekerjasama dengan Instituto Nebrija menyediakan kursus bahasa Spanyol. Hal ini sangat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa/i LSPR supaya unggul dalam berkompetisi di era globalisasi. Bahasa adalah faktor penting untuk berkomunikasi dengan baik dan menghasilkan pengertian dua arah”, ujar Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Pendiri dan Direktur utama LSPR-Jakarta.

Untuk mengapresiasi antusiasme dan dedikasi para siswa Indonesianya selama setahun ini, Nebrija menggelar acara Malam Akbar atau Gran Noche pada tanggal 29 Juni 2019, bertempat di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall, LSPR Kampus Sudirman Park. Turut dimeriahkan oleh band dan dance team dari LSPR, acara ini menampilkan pertunjukan tari dan kompetisi salsa dari The Ibero-
American Association (AIA).

Para undangan juga berkesempatan menikmati hidangan khas Spanyol dan Indonesia, seperti tortilla aioli, gambas al ajillo, dan tampah jajanan pasar tradisional, yang disuguhi oleh restoran Por Qué No dan Vamonos Coworking. Tidak hanya di kampus LSPR, antusiasme masyarakat Indonesia akan bahasa Spanyol dan budaya Hispanik juga terlihat dari kehadiran komunitas Dime Por Qué atau DxQ.

“Bahasa dan budaya adalah hal yang paling menarik untuk dipelajari oleh semua kalangan dari semua usia. Dalam wadah komunitas, proses belajar jadi lebih menyenangkan dan mudah. Apa lagi karakter budaya Hispanik begitu hangat dan meriah, mirip budaya Indonesia,” ujar Yoshi, Co-Founder Dime Por Qué.

Telah bekerja sama dengan Nebrija dalam berbagai kegiatan di dalam dan di luar kampus, kali ini DxQ menjadi penyelenggara Gran Noche 2019 bersama LSPR. Perayaan ulang tahun tentunya tidak lengkap tanpa aneka permainan dan hadiah yang menarik. Carrera de globos adalah permainan tebak kalimat dengan balon balon berisi huruf yang harus dipecahkan. Sementara tabú adalah permainan tebak gaya tanpa kata yang mengasah imajinasi.

Alfonso Carnicero, Koordinator Akademis Instituto Nebrija – Jakarta mengungkapkan optimismenya tentang perkembangan Nebrija di Indonesia ke depannya.

“Merupakan sebuah kesenangan bagi saya untuk mendekatkan dua budaya yang berbeda secara prinsip. Saya bangga dan sangat bersyukur atas dedikasi dan antusiasme siswa kami di sini. Berkat mereka, Nebrija menjadi titik temu antara budaya Hispanik dan Indonesia di Jakarta. Saya yakin di tahun mendatang Nebrija bisa menjadi pusat referensi studi Hispanik yang mapan di sini,”
tutupnya.