Site icon WARTAEVENT.COM

Mahasiswa LSPR Communication and Business Institute Praktik Press Conference di Hadapan Praktisi

WARTAEVENT.com – Jakarta. Mahasiswa jurusan Public Relations & Digital Communication kelas PRDC24-3SP LSPR Communication and Business Institute, hari Kamis (14/07/2022) mengadakan simulasi atau praktik press conference sebagai tugas akhir atau Final exam mata Kuliah Media Relations Management: Digital & Conventional, dengan dosen pengampu, Rizka Septiana, M.Si, IAPR.

Simulasi Press Conference ini dilakukan secara daring, dihadiri oleh tim PRODI Komunikasi LSPR Communication and Business Institute dan wartawan sebagai praktisi, kemudian menghadirkan dua kelompok yang masing-masing akan berperan sebagai bagian dari perusahan yang terkena kasus.

Baca Juga : Masuki Era New Normal Mahkamah Agung Bekali SDM dengan Kompetensi Kehumasan

Rizka Septiana, Dosen Pengampu mata kuliah ini mengatakan, mata kuliah ini selain memberikan pemahaman dan trik dalam membina hubungan baik dengan salah satu opinion leader yaitu media massa, juga menitik beratkan kepada kesiapan seorang Humas dalam melakukan aktivitas kehumasan, khususnya dengan media sebagai institusi secara umum, dan awak wartawan secara khusus.

Disini lanjut Rizka, mahasiswa didorong untuk mampu mengilustrasikan kinerjanya seperti peran dan tugasnya sebagai Humas yg notabene berfungsi sebagai jembatan perusahaan dengan khalayaknya.

Baca Juga : Staf Humas KPPU Ikuti Public Speaking and Photography Class

Yang menarik adalah, mahasiswa LSPR Communication and Business Institute sudah pakem dan dilatih terus melakukan kegiatan media seperti media gathering, program kehumasan dan lainnya.

Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diberikan tantangan baru yaitu, bagaimana menghadapi awak media kala mereka (sebagai bagian dari perusahaan) sedang mengalami masalah atau kasus, dan harus memberitahukan (klarifikasi) kepada media atas kasus yang mereka alami, atau When you are the story or How to admit bad news to the media.

Selain prosesnya sangat menarik, pengalaman ini tentunya bisa menjadi awal mereka mampu mempersiapkan diri dan tim, melakukan riset, mengumpulkan data,  dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan proses klarifikasi tersebut.

Sementara itu Muhammad Rafly, Tim PRODI Komunikasi LSPR Communication and Business Institute menambahkan, simulasi press conference ini sangat menarik sehingga membuat final test media relations management menjadi lebih nyata, dan mahasiswa dapat merasakan bagaimana berkomunikasi dengan baik dibawah tekanan dari awak media.

Baca Juga : Menjawab Tantangan Peran Humas

“Simulasi press conference ini sudah sesuai dengan standar bukti kelengkapan untuk Akreditasi Internasional Prodi Ilmu Komunikasi kedepannya,” tambah Rafly.

Kelompok yang bertugas hari ini ada dua. Kelompok pertama, mereka mengangkat kasus  terkait kesalahan pemberian obat terhadap seorang anak berumur 12 tahun yang terjadi di Puskesmas Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat. Sedangkan kelompok lainnya melakukan press conference tentang adanya isu PHK massal Shopee, yang beredar di Indonesia.

Baca Juga : Kolaborasi Adalah Kunci Kesuksesan Besar Membangun Partnership

Liv Artha, Perwakilan dari Kelas PRDC24-3SP sekaligus salah satu kelompok mengatakan, dalam melakukan simulasi press conference bersama teman lainnya melewati proses yang tidak mudah.

Untuk memilih kasusnya sendiri, ia mengaku perlu melakukan media monitoring dan riset tentang orang-orang yang perlu diperankan dalam simulasi press conference tersebut.

Baca Juga : Cara Bijak Menggunakan Media Sosial yang Perlu Diketahui

“Perasaan saya dan teman-teman sedikit gugup, karena ini adalah pertama kalinya melakukan press conference. Apalagi kami harus melakukan di depan observer seperti wartawan dan praktisi yang sudah berpengalaman dalam bidang tersebut,” pungkas Liv Artha. [*]

Exit mobile version