Membangun Integritas Melalui Keterampilan Digital
Indah Arifah Febriany selaku pemateri ketiga membawakan tema “Literasi Digital: Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Menurut dia, salah satu kendala besar yang dihadapi dalam sistem pembelajaran digital adalah kesulitan yang dialami pendidik dalam melakukan komunikasi dengan orang tua sebagai pendamping peserta didik di rumah.
“Kadang-kadang mereka hanya menggunakan grup WA (untuk) melemparkan materi pelajaran hari ini lalu guru mengunci grup, jadi orangtua murid tidak bisa menyampaikan apa kendala hari ini dan apa yang diharapkan dari sharingmateri tadi”, kata Indah.
Sesi pemaparan materi disempurnakan oleh Metha Margaretha dengan tema “Apa itu Cyberbullying?”. Metha menjelaskan bahwa perundungan berbeda dengan bercanda karena memberikan rasa tidak nyaman pada korbannya, bersifat merendahkan dan menghina, serta memojokan pihak yang dijadikan sebagai objek candaan.
Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Hermanurung yang menanyakan bagaimana tenaga pendidik di Indonesia dapat memberikan contoh yang baik dalam hal dunia digital sedangkan tingkat pemahaman mereka masih dibilang minim.
Indah menjawab bahwa bukan masalah bagi tenaga pendidik untuk bertanya ke anak didiknya apabila masih ada hal yang belum diketahui di dunia digital. “Gali kompetensi siswa jadi tenaga pendidik dapat mengembangkan diri sesuai kebutuhan siswa”, ucapnya.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]