Meminimalisir Efek Negatif Penggunaan Media Sosial
WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Teknologi yang semakin canggih secara tidak langsung menuntut penggunanya untuk lebih cerdas dalam menggunakan teknologi termasuk dalam mengakses internet. Namun, hingga saat ini masih banyak pengguna yang tidak peduli atau kurang waspada dalam menggunakan internet.
Meski sepele, informasi diri yang dicantumkan di akun Facebook, Linkedin, Twitter bisa dikatakan jejak digital. Akhirnya jejak digital pada internet bisa memunculkan berbagai potensi yang negatif bagi penggunanya. Misalnya, pencurian data hingga perbankan. Hal ini tentunya, sangat merugikan pengguna digital.
Herdianto, Owner Omah Kopi Java, mengatakan dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021) siang, jejak digital ini sebenarnya diperlukan misalnya saat kamu melamar pekerjaan, sebab banyak perusahaan akan mencoba mencari dan mengevaluasi keberadaan media sosial untuk memastikan apakah layak menjadi kandidat yang potensial.
“Karena cuitan yang dinilai tidak pantas meskipun sudah berlalu selama bertahun-tahun, dapat menghancurkan, dapat menjadi acuan perusahaan dalam memilih karyawannya,” ungkap Herdianto.
Herdianto menambahkan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena jejak digital, sebaiknya segera cek kembali penulusuran internet yang pernah Anda lakukan. Setelah itu, jangan menunda waktu untuk menghapus jejak digital tersebut.
Untuk menghindari kejadian seperti itu, cara menghapus jejak digital, seperti atur akun Google, Pastikan halaman akun Google, di mana terdapat sejumlah pengaturan yang dapat meningkatkan privasi kamu dan mengurangi pengumpulan data, seperti pemeriksaan privasi. Pemeriksaan Privasi Google memungkinkan pengguna untuk mencegah Google menyimpan data dan aktivitas Google lainnya ke akun Google kamu. Dan jangan lupa untuk menghapus histori lokasi.
Pengguna juga dapat memilih untuk melarang Google menyimpan riwayat penelusuran dan tontonan di YouTube yang telah ditonton, kontak, informasi perangkat, aktivitas suara dan audio termasuk rekaman yang diambil dari interaksi dengan Asisten Google dan data lainnya.
Pemeriksaan keamanan: Pemeriksaan keamanan Google dapat digunakan untuk menunjukkan perangkat mana yang memiliki akses akun termasuk ke laptop, PC dan handset. Kamu juga dapat menemukan daftar aplikasi dari pihak ketiga yang telah diberi izin untuk mengakses akun kamu.
Delete Me: Layanan penghapusan Google dapat digunakan untuk menghapus produk jejak digital atau menghapus akun kamu seluruhnya.
“Selain itu, atur akun google, ada lagi yaitu bila berupa unggahan foto, video, dan status di media sosial, Anda bisa menghapusnya secara mandiri, apabila ingin menghapus akun secara keseluruhan di media sosial atau laman, maka Anda bisa mengikuti aturan dan cara masing-masing yang telah ditentukan, dan bisa langsung menghubungi layanan customer service atau pemilik platform untuk mendapatkan informasi lengkapnya mengenai menghapus jejak digital atau akun yang dimiliki,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021) siang ini juga menghadirkan pembicara Fitria Esfandiari (Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang), Ary Suprayogi (Founder & CEO WartaBromo.com PT. Warmo Media Waskita), Rison Eka Sakti (Founder P4S), dan Key Opinian Leader Untsaa Nabila (Dokter Hewan & Sosial Media Influencer).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.