Categories: TravelTravel Story

Menaklukan Puncak Gunung Pesagi dengan Navigasi Digital, Ini Catatan dari ASIDEWI Buat Para Pendaki

Di pos penyambungan tidak ada pohon yang tinggi dan lebat sehingga bisa melihat indahnya pemandangan disekitar lereng gunung Pesagi dengan terpaan angin yang cukup kencang. Konon di batu ini masyarakat dulu menjadikan tempat ini sebagai tempat sabung ayam yang bertujuan untuk menentukan wilayah kekuasaan. 

Tim Asidewi pun melanjutkan perjalanan dan tiba di hutan Lumut. Di hutan ini terdapat terowongan kayu yang dulunya menjadi jalan melewati jalur namun seiring pendaki yang ramai mereka pun menebang satu tiang terowongan.

Baca Juga : Selama 20 Jam Lebih di Pulau Pahawang Lampung, Ini Pengakuan Menparekraf

Banyak sekali pepohonan rindang yang batangnya ditumbuhi lumut. Ada banyak tumbuhan yang bisa tumbuh disini, yang bisa di jadikan bahan penelitian dan tempat mengabadikan gambar sepanjang jalur yang tak pernah kering ini berbeda dari yang lainnya yang menarik untuk diabadikan di hutan lumut. 

Tepat jam 11:42 WIB sampai ke puncak Gunung Pesagi. Mereka pun langsung mengibarkan bendera merah putih guna memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 serta doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia dan para arwah pahlawan kemerdekaan yang telah gugur di medan perang.

“Di puncak terdapat tugu dan beberapa bangunan terbuat dari seng yang mengelilingi tugu tersebut. Kondisi di puncak yang sangat kotor, banyak sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki. Dan di dalam bangunan seng pun sangat kotor dan bau, karena sampah di buang dengan tidak semestinya,” terangnya.

Melihat kondisi Puncak Pesagi yang tidak indah lagi di pandang dan banyaknya sampah serta coretan vandalisme, tim Asidewi pun berinisiatif untuk membersihkan puncak Gunung Pesagi dengan kemampuan dan peralatan seadanya. Sembari beristirahat, mereka mencari solusi terbaik demi kelestarian Gunung Pesagi kedepannya.

Baca Juga : Gelar Pendakian ke Kalimantan Barat, Mapala UI Kampanyekan #PendakianNetralKarbon

Dalam perjalanan kembali, tim Asidewi Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2 dan Pokdarwis Desa Bahway berdiskusi akan solusi dan memutuskan bahwa Puncak Pesagi Lestari di ketinggian 2224 Mdpl sebagai puncak alternatif.

Alasan mereka meresmikan puncak Pesagi Lestari adalah kondisi puncak pesagi yang sangat kotor yang diakibatkan para pendaki yang bukan dari jalur via Desa Bahway, serta sebagai upaya menghormati kepercayaan lokal bahwa Puncak Pesaagi adalah gunung keramat untuk ritual dan berdoa dengan kepentingan tertentu. [*]

Page: 1 2 3

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Fairview Hotel by ARTOTEL: Oase Modern Baru Jakarta Selatan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah hiruk-pikuk Jakarta Selatan muncul sebuah oase baru untuk mereka yang mencari akomodasi nyaman tanpa kehilangan… Read More

6 days ago

Ingin Dapat Pengalaman Menginap Bernuansa Tempo Doeloe di Braga, Ini Hotelnya

WARTAEVENT.com – Jakarta. Jalan Braga selalu menjadi primadona wisata malam di Bandung, terutama bagi mereka yang ingin menikmati suasana romantis… Read More

1 week ago

Chef Juna dan Parrot Cokelat Sajikan Brokies Tiramissu di SIAL Interfood

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di pameran SIAL Interfood 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Chef Juna Rorimpandey mencuri perhatian pengunjung lewat… Read More

1 week ago

Wardah Padel Open 2025: Saat Keanggunan dan Semangat Aktif Perempuan Bertemu di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Olahraga kini bukan sekadar rutinitas sehat, tapi juga bagian dari gaya hidup modern dan ekspresi diri. Hal… Read More

1 week ago

Lidah Lokal Hadirkan Sunday Brunch Paling Stylish di Senayan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ada aroma baru yang menggoda dari kawasan Senayan setiap akhir pekan. ARTOTEL Gelora Senayan Jakarta resmi memperkenalkan… Read More

1 week ago

K Mall: Simbol Baru Gaya Hidup Urban Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di jantung Kemayoran, tepat di seberang JIEXPO, sebuah mal baru datang dengan ambisi lebih dari sekadar pusat… Read More

1 week ago