WARTAEVENT.com – Lombok Timur. Sebanyak 2 assesor The Best Village UNWTO 2021 dijadwalkan melakukan penilaian atas partisipasi desa wisata Tetebatu – Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam lomba desa wisata tersebut.
Salah satu assesornya adalah seorang jurnalis senior asal Australia. Ada 2 point penilaian dari assesor, pertama kesiapan administrasi dan kedua kondisi di lapangan. Setelah dinyatakan lolos administrasi, Desa Tetebatu tampak kini terlihat lebih siap secara fisik.
Baca Juga : Desa Kelahiran Buya Hamka Masuk Daftar 50 Besar ADWI Tahun Ini
Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB menerangkan, pihaknya telah berikhtiar dan bekerja keras untuk meyakinkan assessor bahwa Desa Wisata Tetebu siap berkompetisi.
“Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata NTB, berusaha meyakinkan semua pihak kami siap menghadapi kompetisi ini. Kompetitor kami pasti banyak dan cukup berat. Tapi kami punya keyakinan bisa bersaing dengan mereka (kompetitor, red),” terang Yusron Hadi, Senin (11/10) di Mataram.
Baca Juga : Ini Tujuan Saudi Arabia Membuka Kantor di Kawasan Asia Tenggara
Tetebatu, tambah Yusron, kini terlihat lebih siap mengikuti kompetisi. Tidak hanya secara fisik dan administrasi. Peningkatan sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dari potensi desa wisata Tetebatu.
“Kami tidak bisa mengabaikan hal yang satu ini (pembangunan SDM). Dan jauh hari kami sudah melakukan penataan. “Itulah ikhtiar kami,” ujar Yusron singkat.
Hampir di semua sudut kawasan ini terlihat lebih bersih dan rapi. Pihak pengelola desa wisata dan warga pun terlihat lebih siap. Kesadaran masyarakat desa setempat, menjadikan kawasan desa wisata ini terlihat asri. Namun tidak meninggalkan suasana desa yang kental.
Sebagai kawasan desa wisata, Tetebatu ke depan akan menjadi perhatian dunia. Menghadapi euforia kunjungan wisatawan pasca lomba nanti, masyarakat Tetebatu harus lebih siap. Efek dari lomba ini akan menimbulkan rasa penasaran wisatawan.
Baca Juga : Sapta Nirwandar: Aturan 8 Hari Karantina untuk Wisman, Event WSB Mandalika Diprediksi Sepi Penonton
“Oleh karena itu, kesiapan sumber daya manusianya, kehidupan sosialnya, suasana desanya harus bisa dipertahankan sebagai sebuah desa wisata berkelas dunia. Untuk menjadi primadona wisatawan kedepannya, Desa Tetebatu harus tetap mempertahankan originalnya,” harap Yusron.
Lebih dari itu, Tetebatu kini makin siap menyambut kehadiran assesor. Sejumlah atraksi budaya sudah disiapkan. Yusron Hadi bahkan sudah memastikan, atraksi budaya seniman Tetebatu, lebih siap dari sebelumnya.
Di tempat berbeda, Ketua Desa Wisata NTB, Ahyak Mudin, menjelaskan syarat sebuah kawasan disebut desa wisata sudah melekat di Tetebatu. Diantara unsur yang harus ada, homestay.
Ada juga atraksi budaya dan kesiapan masyarakatnya menjadi pariwisata yang berkelanjutan. “Bukan saja siap karena mau menghadapi lomba. Tapi harus siap sampai hari akhir nanti,” katanya berseloroh.
Baca Juga : Event HK Endurance Challenge Dihadiri 100 Atlet Triathlon, Ini Mekanismenya
Tapi memang betul, lanjutnya. Kalau soal kondisi alam, sebagai sebuah objek harus menarik. Kesiapan warganya dan berpihak kepada semua lapisan masyarakat juga menjadi sebuah keharusan. “Ini yang kita sebut selama ini dengan istilah sustainable tourism,” pungkasnya. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim