Menghadapi Bisnis Online Dengan Digital Marketing
WARTAEVENT.COM, Kab Madiun – Era digital telah terbuka pertanda pintu perdagangan antarnegara di dunia menjadi tidak terbatas. Berkaitan dengan itu maka sebagai pengusaha memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan usaha bisnis. Berbarengan dengan itu, artinya jumlah pesaing atau kompetitor juga bertambah. Oleh karena itu, strategi bisnis merupakan hal penting yang wajib buat agar dapat menghadapi persaingan bisnis.
Namun, tidak semua pelaku usaha memahami perubahan tersebut, terutama untuk pelaku usaha konvensional. Banyak di antara mereka yang tidak ikut melakukan perubahan dan mengalami penurunan omzet. Era digital yang seharusnya menjadi sebuah peluang justru menjadi ancaman. Untuk itu diperlukan sebuah langkah perubahan salah satunya melalui strategi bisnis.
Cynthia Pariz, Creative Head of Benang Merah Creative & Digital, menjelaskan rata-rata pertumbuhan e-commerce 25% pertahun. Jumlah yang boleh dibilang lumayan bagus.
“Dari tahun 2018 dengan rincian 81% usaha kecil yang memiliki bisnis online selama tahun sebelumnya memperoleh pelanggan baru, yang memicu peningkatan penjualan dan profil. Sedangkan 30% usaha kecil yang menjalankan usahanya melalui website dan memiliki kurang dari 20 pegawai kini mendapat lebih dari 25% pendapatan secara online,” ujar Cynthia, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021).
Cynthia menerangkan, kelebihan bisnis online bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, minim modal, mudah dijalankan, juga jangkauan pemasaran luas dan transaksi cepat dan praktis. “Di Indonesia sudah banyak e-commerce yang hadir mulai dari Bukalapak, BliBli, dan masih banyak lainnya.
“Dengan banyak e-commerce di Indonesia, jadi para penjual dengan memilih e-commerce mana yang sesuai dengan produk dan juga pasar yang mereka bidik. Selain itu, buat konten semenarik mungkin dan keunikan supaya menarik pembeli,” paparnya.
Untuk lebih menjual produk di media sosial, Cynthia, mengatakan dengan cara digital marketing yang menggunakan tiga komponen seperti social media marketing, influencer atau key opinion leader, serta digital ads.
“Setelah itu semua dijalankan kita harus research, review, update, dan consistency. Hal itu dilakukan supaya penjualan melalui media sosial bisa meningkatkan keuntungan,” imbuhnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengatakan, tantangan di ruang digital sangat besar konten negatif terus bermunculan, kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, dan lainnya perlu kita waspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif, agar tercipta perdamaian,” ungkap, Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya pembukaan persatuan dan kesatuan bangsa dengan melakukan literasi digital harus terus dilakukan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Muhammad Safreza (IT Manager at Eventori), Eiza Maghfira (Radio Broadcaster, Marketing & Podcaster at Ardan Radio Bandung), Inda Raya AMS (Wakil Walikota Madiun), dan Key Opinian Leader Rinda Bimar (Pop Singer).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.