Mengurangi Hoax, Diperlukan Literasi Digital
“Seperti rentannya penyebaran konten negatif melalui internet berupa hoax, cyberbullying, dan online radicalism. Untuk itu, kita mendorong netizen Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam menyebarkan konten positif secara konsisten di dunia maya,” tambahnya.
Berbagai macam informasi bisa didapatkan di media sosial, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu dibutuhkan literasi digital agar masyarakat luas mampu memilih dan memilah konten serta memerangi info hoax, hate speech dan berita negatif
“Internet itu ibarat pisau bermata dua, yang harus ditingkatkan adalah kemampuan kita untuk menggunakan internet secara baik. Sehingga manfaatnya lebih banyak,” paparnya.
Baca Juga : Berikut Ini Tantangan di Ruang Digital, Salah Satunya Kejahatan Digital
Deddy Kusbianto Purwoko Aji, Lektor Kepala Poltekkes Kemenkes Malang, menambahkan, guna mewujudkan masyarakat indonesia yang paham akan literasi digital, kementerian komunikasi dan informatika merumuskan empat area kompetensi literasi digital, yaitu digital skills, digital safety, digital ethics, dan digital culture.
“Terjun ke dunia maya seperti terjun ke alam ghaib secara pengetahuan harus mengerti mana yang baik dan buruk. Serta juga harus bisa menbeda-bedakan mana yang salah dan benar, sehingga ketika sudah siap terjun sudah memiliki, budaya yang baik,” katanya. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim
- Photo Utama : Freepik