TravelTravel Story

Menilik Lebih Dekat Wisma dr. Soedjono di Desa Wisata Tete Batu, Lombok

Setelah pendiri Wisma dr. Soedjono meninggal dunia, putranya yang bernama Raden Soeweno datang kembali ke Lombok bersama istrinya, Hj. Surdini Soeweno, yang kemudian melanjutkan serta mewarisi untuk merintis kembali usaha penginapan di Tete Batu.

Wisma dr. Soedjono Tak Kalah dengan Penginapan Modern

Berdasarkan pernyataan dari Hj. Surdini, saat ini jumlah kamar yang ada di Wisma dr. Soedjono ada sebanyak 30 kamar, dengan harga masing-masing kamar berkisar antara Rp150  – 250 ribu, tergantung pada fasilitas dan luas dari kamar itu sendiri.

Baca Juga : 4 Pilar Keraton Kasepuhan Cirebon Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Dan jika bicara fasilitas, bahkan Wisma dr. Soedjono ini tak kalah dibanding penginapan modern, karena ternyata juga memiliki kolam renang yang cukup besar dan biasanya digunakan oleh para tamu yang menginap.

Namun bencana gempa bumi yang sempat melanda Lombok pada tahun 2018 lalu ternyata berdampak negatif terhadap bisnis penginapan Wisma dr. Soedjono ini karena ada beberapa bangunan yang rusak sebagai imbas dari goncangan gempa.

Usai gempa, krisis kesehatan pandemi Covid-19 menambah daftar proses perbaikan ekonomi dan infrastruktur Wisma dr. Soedjono untuk wisatawan. Hingga saat ini homestay ini masih belum dibuka lagi untuk wisatawan yang akan bermalam.

Baca Juga : Hari Ini HK Endurance Challenge Lombok Series Digelar, Gubernur NTB: Yakinkan Wisatawan Datang

“Karena kondisi bangunan yang rusak akrena gempa, ditambah lagi pandemi Covid-19 ini, Wisma dr. Seodjono sementara tutup dulu untuk umum. Sambil anak saya juga sedang mempersiapkan proyek positif untuk Wisma ini nantinya,” tutup Hj. Surdini. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *