Categories: Travel

Menjadi Destinasi Wisata, Studio Alam Gamplong dapat Investor Asing

Hanung bersama dengan masyarakat Desa Gamplong, Sleman, menginisiasi sebuah studio film untuk pengembangan pariwisata dan penumbuhan ekonomi kreatif daerah tersebut. Studio Alam Film Gamplong yang awalnya dibangun untuk keperluan shooting film dijadikan daya tarik wisata yang menawarkan pengalaman berbeda dan instragambale.

Perubahan fungsi ini nyatanya menarik animo para wisatawan. Jumlah pengunjung pun kian meningkat dari yang sebelumnya hanya 100-200 pengunjung per hari, sekarang bisa mencapai 3.000-4.000 per hari. Dan jumlah ini akan bertambah seiring dengan peak season.

Baca Juga : Untuk Kali ke-2 Indonesia Meraih Predikat ‘Top Muslim Friendly Destination of The Year’

Karenanya, investasi yang terjalin diyakini dapat mengakselerasi potensi Studio Alam Film Gamplong menuju destinasi wisata berkualitas tanah air.

“Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari Kemenparekraf dan bisa dikoneksikan dengan beberapa pihak investor. Harapannya kita bisa bekerja sama berkelanjutan, khususnya dengan warga Desa Gamplong,” kata Hanung.

Baca Juga : Dalam WCT di Singapura, Menparekraf Tegaskan Pariwisata Indonesia Berkonsep Smart Cities

Selain perjanjian kerja sama antara JTA International Investment Holding dengan Hanung Bramantyo, terdapat sejumlah kerja sama yang terjalin di dalam ITIF 2024. Berikut daftarnya: 

  • Perjanjian kerja sama investasi penyediaan tenaga listrik untuk wilayah Parapuar, Labuan Bajo senilai Rp18 miliar antara Labuan Bajo Flores Tourism Authority (LBFTA) dan PT PLN (Persero) UIW NTT.
  • Perjanjian kerja sama penanaman modal untuk pengelolaan Taman Parapuar, Labuan Bajo senilai Rp20 miliar antara LBTFA dan PT. Eigerindo Multi Produk Industri.
  • Perjanjian kerja sama pengembangan digitalisasi di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo Flores antara LBFTA dan PT. Telkom Indonesia, Tbk.
  • Perjanjian kerja sama investasi pemanfaatan aset Exotic Lake View Resort SR-08 Toba Caldera Resort, Danau Toba, senilai Rp60 miliar antara Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan PT. Agung Toba Nauli.
  • Perjanjian kerja sama investasi pembangunan kereta gantung wisata di kawasan pariwisata terpadu Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, senilai Rp700 miliar antara PT. Kamara Citra Destinasi Indonesia, Perwakilan POMA, dan PT. Saru Buni Mas (Sari Ater Group).

Page: 1 2

redaksi wartaevent

Leave a Comment

Recent Posts

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

2 days ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

3 days ago

Makanan Menjadi Kanvas: Mang Moel Sajikan Impian yang Menggoda

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ketika piring berhenti sekadar menampung makanan dan mulai bercerita, itulah momen yang ingin disajikan Mulyana—lebih dikenal sebagai… Read More

3 days ago

Dubes Phil Nathan Taula: Indonesia Adalah Mitra Penting di Kawasan Pasifik

WARTAEVENT.com – Jakarta. “Selama 10 tahun terakhir ini, peranan Indonesia di kawasan Pasifik semakin meningkat. Kita harapkan pengaruh Indonesia dirasakan… Read More

4 days ago

Kids Fashion Show Meriah, Claire Stevanie Jadi Jurinya

WARTAEVENT.com – Surabaya. Aura panggung sore itu terasa berbeda. Bukan hanya karena deretan anak-anak usia 6–9 tahun tampil percaya diri… Read More

4 days ago

Claire Stevanie, Generasi Muda Surabaya Siap Torehkan Sejarah Baru

WARTAEVENT.com – Surabaya. Satu lagi putri daerah siap unjuk gigi di panggung nasional. Claire Stevanie Sugianto, remaja putri asal Surabaya,… Read More

4 days ago