Menjadi Event Ikonik di Indonesia, Tlilir Art and Culture Festival Mendatang Angkat Tema ‘Sound of Tlilir’
Dewi menambahkan, Kemenparekraf mengapresiasi dan mendorong keberlanjutan event Tlilir Art & Culture Festival serta mengajak seluruh stakeholders pariwisata untuk berkolaborasi.
“Kami berharap festival ini berkelanjutan sehingga bisa menjadi event tahunan di Jawa Tengah dan khususnya di Temanggung, serta bisa mendatangkan banyak pengunjung dari berbagai daerah. Kami di kementerian akan mendukung dari aspek publikasi, promosi dan dukungan lainnya,” imbuh Dewi.
Baca Juga : Sambut Musim Tanam Tembakau, Warga Desa Tlilir Gelar Event Srobong Gobang
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana menambahkan, selain perbaikan aksesibilitas, pihaknya akan mengupayakan agar event festival tersebut semakin banyak diketahui masyarakat luar sehingga multiplier effect-nya tidak hanya dirasakan di kabupaten saja tapi secara nasional.
“Temanggung punya dua hal yang unik dan mendunia yaitu tembakau dan kopi. Event ini juga menjadi bagian yang bisa ‘dijual’ dan dipromosikan,” ucapnya.
Ridlo Amiruddin, Direktur Digra Sinergi Harsa selaku penyelenggara Tlilir Art & Culture Festival menyampaikan, event yang bakal secara annual ini merupakan pesta rakyat kesenian dan kebudayaan yang berbasis pada community based tourism.
“Local wisdom sangat kami perhatikan, misal untuk outdoor fashion show saja kita bekerja sama dengan pemuda pemudi Karang Taruna, Ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka kita edukasi hanya dalam tiga hari saja namun hasilnya cukup memuaskan ketika di catwalk,” ujarnya.
Baca Juga : Desa Tlilir Membangun Kemandirian Desa Menjadi Kampung Mbako
Ridlo menambahkan, untuk penyelenggaraan tahun depan, pihaknya tetap berkomitmen untuk membangun event berbasis pada pariwisata berkelanjutan serta akan lebih banyak bersinergi lagi dengan para stakeholders.
“Tahun depan, Tlilir Art and Culture Festival kita jadwalkan di bulan Juli dan akan mengangkat tema ‘Sound of Tlilir’. Diharapkan dapat menjadi rangkaian event di lereng Gunung yang ada di Jawa Tengah, seperti Festival 7 Gunung, dan Dieng Culture Festival. Ini penting, agar wisatawan berbasis luar ruangan kian bertumbuh,” pungkas Ridlo Amiruddin. [*]
- Editor : Fatkhurrohim