News

Menjadikan “Exhibition” Sebagai Penyokong Utama Industri MICE di Indonesia

wartaevent.com – Jakarta. Industri Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) adalah suatu keniscayaan dalam mendatangkan wisatawan berkualitas dengan spending money yang bagus. Sebab, mereka datang ke suatu negara dalam rangka berbisnis. Lebih dari sekedar melakukan liburan.

Salah satu bagian kecil dsri MICE yakni “Exhibition” diupayakan akan menjadi penyokong utama dalam industri ini. Baik secara bisnis, mendatangkan devisa hingga wisatawan mancanegara (Wisman). Sebagaimana diketahui peranan “Meeting Incentive dan Convention” dalam MICE itu sendiri pun mampu memberikan kontribusi besar dalam mendatangkan wisman.

Baca Juga : Ini Program Pengurus ASPERAPI Terbaru

Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) periode 2019-2022, pada hari Jum’at (12/04/2019) dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Di Jakarta Convention Center (JCC), mengungkapkan, Asperapi ingin menjadikan Exhibition sebagai penyokong utama di industri MICE.

Dalam kesempatan tersebut, Asperapi pun akan berupaya pula meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan MICE atau mafhum disebut sebagai wisatawan bisnis. Asperapi pun akan turut mendukung program pemerintah dalam pengembangan 16 daerah Destinasi MICE.

Baca Juga : Rakernas Asperapi; Perlu Adanya Peningkatan Keberpihakan Pada Industri MICE

“Asperapi Akan fokus pada destinasi yang potensial dan yang sudah eksis. Untuk daeran potensial MICE, Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Sedangkan Kota yang telah eksis adalah Jakarta dan Bali,” tambah Andre.

Sementara itu, Giri Adnyani, Deputi Bidang Kelembagaan dan Industri Kementerian Pariwisata, menuturkan, pemerintah dalam hal ini telah menetapkan pariwisata sebagai leading sektor. Artinya, upaya pembangunan lain seperti infrastruktur, dan SDM, tersebut diperuntukan dalam rangka pengembangan pariwisata.

Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bersedia bersinergi dengan stakeholder lain seperti Asperapi. “Turis yang datang dengan alasan MICE itu spending nya lebih tinggi daripada turis leisur. Meski demikian, kita menginginkan dampak dinikmati juga oleh masyarakat. Sebab pariwisata Indonesia adalah base community base tourism,” tambah Giri Adnyani.

Baca Juga : GBK dan JSC Mencari Celah Bisnis di Pariwisata

Dalam hal kebijakan, ada dua peraturan menteri pariwisata yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan MICE. Pertama, Peraturan Menpar No.2 tahun 2017, tentang pedoman penyelenggaraan event MICE. Kedua, Peraturan Menpar No.5 tahun 2017, tentang pedoman destinasi MICE, ada 9 kriteria dan 66 indikatornya.

Dari kedua kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri MICE seperti Asperapi. “Kami berharap Asperapi dapat membantu data base MICE Indonesia. Sebab data yang dimiliki UNWTO, WTTC itu sudah dua tahun yang lalu. Kita pun harus bersinergi untuk mengidentifikasi apa yang menjadi fokus utama dari program nasional baik dalam tema maupun pembangunan nasional,” pungkas Giri. [*]