Menuju Pertemuan IMF-World Bank, Menpar Pantau Progress Bandara Banyuwangi
Warta Event – Banyuwangi.Menjelang Pertemuan International Monetary Fund (IMF) World Bank di Bali Oktober mendatang, Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat langsung progres pengembangan Bandara Banyuwangi, Minggu (10/06/2018).
Bandara Banyuwangi ini menjadi penunjang penting dalam paket wisata ke Banyuwangi yang disiapkan oleh Kemenpar bagi peserta pertemuan IMF-World Bank di Bali yang akan dihadiri hingga 15.000 delegasi dari seluruh dunia.
Langkah utama dari penyiapan paket wisata ini dengan mendorong penerbangan rute baru Banyuwangi-Bali. Menpar Arief Yahya telah meminta Kementerian Perhubungan untuk menyediakan slot penerbangan langsung dari Banyuwangi ke Bali.
“Bandara Banyuwangi memiliki banyak slot luang, sedangkan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang perlu diupayakan. Saya sudah bertemu Nam Air. Dan ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” kata Menpar Arief usai landing di Bandara Banyuwangi.
Rencana penerbangan NAM Air rute Banyuwangi-Bali ini masih terkendala slot time yang ada di Bali. Pihak NAM Air akan mengambil jadwal penerbangan Bali ke Banyuwangi pukul 18.00 WIB dan kembali ke Bali di keesokannya agar peserta IMD-World Bank dapat mengambil paket wisata one day tour ke Puncak Ijen.
Sementara itu,I Gde Chirsna, Manager Nam Air Banyuwangi, mengatakan, saat ini pihaknya terkendala slot time yang ada di Bali. Untuk planning jamnya itu dari Denpasar sore hari atau malam hari.
Bandara Banyuwangi merupakan bandara dengan presentase pertumbuhan tertinggi sebesar 133,5%, dikuti oleh Bandara Silangit (39,5%), Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang (23,8%), Bandara Internasional Minangkabau Padang (20,4%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang(18,5%).
Banyuwangi yang berjuluk The Sunrise of Java telah memiliki tiga kriteria sebagai prasyarat menjadi destinasi utama, yaitu atraksi wisata mendunia, amenitas pendukung yang lengkap, dan aksebilitas yang semakin mudah.
Pada 2016 wisatawan domestik ke Banyuwangi sebanyak 497.000 wisatawan pada 2010 melonjak menjadi 4,01 juta orang. Adapun wisatawan mancanegara (wisman) naik dari 5.205 (2010) menjadi 91.000 wisman (2017) dengan pendapatan devisa Rp546 miliar. [Fatkhurrohim]