MICE Menjadi Sektor Utama Penopang Quality Tourism Pariwisata Indonesia
Sejalan dengan arahan Presiden, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baperakraf) berkomitmen membangun pengembangan industri MICE tanah air.
Guna meningkatkan posisi dan daya saing MICE secara global, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah menetapkan tujuh destinasi prioritas MICE, yaitu Bali, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Sebanyak tujuh destinasi MICE tersebut ditetapkan berdasarkan fasilitas MICE yang memenuhi standar dan daya tarik destinasi yang menjadi magnit penyelenggaraan business event seperti asosiasi bisnis, asosiasi kedokteran, pemerintahan, institusi internasional dan lainnya.
Pada sisi lain, pengembangan infrastruktur umum seperti aksesbilitas udara, darat, laut dan ketersedian sarana dan prasarana di tujuh destinasi MICE tersebut akan memastikan penyelenggaraan business events berjalan lancar serta aman.
Satu hal lagi, keberagaman seni dan budaya Indonesia dapat menjadi nilai tawar tinggi sebagai destinasi MICE internasional. Pertumbuhan ekonomi yang konsisten, besarnya pasar domestic dan didukung dengan demografi yang indah dapat menjadi daya tawar tinggi menjaring investor dan pebisnis internasional ke Indonesia.
MICE Dimasa Pandemi
Semasa pandemi Covid-19, sektor MICE termasuk paling terdampak. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), opportunity loss dari pandemi Covid-19 karena dibatalkannya eventpameran mencapai Rp44,3 triliun.
Adapun kerugian dampak turunan ekonominya jauh lebih besar, mencapai Rp103 triliun. Pasalnya, turunan ekonomi dari pameran juga mengalir ke industri lainnya, seperti akomodasi, transportasi, dan UMKM.