WARTAEVENT.com – Kulon Progo. Dua objek vital negara sekaligus dunia yaitu Yogyakarta International Airport dan Candi Borobudur menjadi tonggak penting bagi pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo pun mau tidak mau harus bergerak benah disegala lini. Karena ke dua asset tersebut menjadi pemicu sekaligus pemacu perkembangan pariwisata bagi daerahnya.
Baca Juga : Bedah Menoreh, Jalur Sutera Pariwisata Kulon Progo
Joko Mursito, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo saat menjamu Himpunan Anak Media (HAM) dari Jakarta, Selasa (14/06/2022) menyatakan, hal pertama yang dilakukannya adalah merombak Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda).
“Pariwisata kulon progo 2 tahun lalu (pendemi Covid-19) berbeda dengan yang sekarang. Dulu, belum ada aturan tentang usaha jasa pariwisata terutama pelayanan terhadap wisatawan asing, kini kita bentuk,” tandasnya.
Kemudian guna mewujudkan riparda tersebut, dinas rariwisata Kulon Progo pun membentuk tim bernama Nusabrata-Manunggal Sedyo Mbroyo Pariwisoto—yang maknaya bersama-sama mengembangkan pariwisata.
“Nusabrata ini dibentuk dengan saling kolaborasi. Karena pariwisata ini saya yakin nggak bisa jalan sendiri. Karena kita butuh bantuan seperti dari dinas perdanganan, dinas PU, dinas perhubungan dan lainnya,” terang Joko.
Dalam mendukung Riparda tersebut, Kulon Progo pun membuat tagline dan atau brand identity yang kuat bernama “Sambanggo” bermakna Sambangi Kulon Progo.
Suatu kampanye untuk menyambangi Kulon Progo dari destinasi satu ke destinasi lainnya. Mulai dari alam, kesenian, kebudayaan dan ragam kulinernya yang ada di daearah tersebut.
Baca Juga : Sedang Liburan di Yogyakarta, Yuk ke Dapoer Khayangan di Kulonprogo
Selain menjadi setrategi dinas pariwisata dimasa pandemi Covid-19, “Sambago” ini pun memiliki filosofi mengajak wisatawan mengunjungi destinasi Kulon Progo secara singkat namun jamak.
Kampanye “Sambago” ini pun diperkuat dengan program pengembangan pariwisata “Menoleh ke Menoreh”. Program ini diharapkan mampu menorehkan kenangan yang tak terlupakan bagi wisatawan. Karena Menoreh telah menjadi brand yang kuat baik alam, maupun seni budayanya.
“Program Menoleh ke Menoreh ini kami dorong agar kemanapun kita (wisatawan) pergi dan melakukan eksplorasi teringatlah dan mau kembalilagi ke Kulon Progo,” ungkapnya.
Baca Juga : Kulonprogo Bakal Menggelar Festival Kampoeng Nusantara
Kedepan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM tahun 2021, Pariwisata Kulon Progo bermimpi menjadi “panggung” Geopark Pariwisata Dunia. Potensinya besar untuk diwujudkan, karena Kulon Progo memiliki 3 gunung api purba, dan peninggalan-peninggalan batu purba. [*]
- Editor : Fatkhurrohim