Miliki Situs Budaya Sebagai Daya Tarik, Menparekraf Ajak Laos dan Kamboja Ajak Perkuat Kerja Sama Promosi
WARTAEVENT.com – Laos. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengajak pemerintah Laos dan Kamboja melalui memperkuat kerja sama pengembangan situs budaya dalam payung program ASEAN single destination.
Menparekraf Sandiaga bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja Sok Soken di sela pertemuan the 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) pada rangkaian ASEAN Tourism Forum 2024, Kamis (25/1/2024) di Landmark Mekong Riverside Hotel, Vientiane, Laos.
Baca Juga : Kualitas SDM Jadi Prioritas, Indonesia Lanjutkan Komitmen Implementasi ASEAN MRA-TP
“Kami bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja yang baru dalam rangka meningkatkan peluang kerja sama bilateral dari segi promosi, peningkatan kualitas SDM, dan juga peningkatan interkoneksi antara situs-situs budaya,” katanya.
Sandiaga menjelaskan, kedua negara memiliki kesamaan budaya yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menarik wisatawan mancanegara. “Kamboja memiliki Angkor Wat yang menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya luar biasa yang sama dengan Borobudur di Indonesia,” imbuhnya.
Selain bertemu dengan menteri pariwisata Kamboja, Menparekraf Sandiaga juga melakukan pertemuan dengan Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata Laos, Suanesavanh Vignaket. Dalam pertemuan itu keduanya membahas potensi kerja sama serta peningkatan kapasitas SDM.
Sandiaga menjelaskan bahwa pertemuan dengan Laos ini juga membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja, dan Laos untuk kunjungan ke situs-situs candi.
Baca Juga : Menparekraf Ajak Diaspora Promosikan Produk Kuliner Indonesia di Laos, Ini Kendalanya
“Kita mengajak juga pemerintah Laos untuk mengembangkan interkonektivitas antara Angkor Wat di Siem Rap, Luang Prabang di Laos, dan Yogyakarta dan Bali di Indonesia. Ini dapat dioptimalkan menjadi daya tarik wisata ASEAN sebagai single destination’” kata Sandiaga.
Pertemuan ini juga membahas untuk pengembangan pelatihan produksi makanan halal, hospitality training, join event untuk wellness dan religious, join marketing and promotion through marketing collaboration with social media, pertukaran mahasiswa untuk sekolah pariwisata, dan pertukaran informasi terkait paket wisata. (*)
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Birkom Kemenparekraf