Ekonomi

Mindset Digital, Mengubah Prilaku Konsumtif Menjadi Produktif

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Kemudahan berbelanja membuat perilaku konsumtif sudah dimiliki masyarakat Indonesia semakin. Kini barang apapun bisa didapatkan hanya dengan menekan layer ponsel, dan tanpa sadar uang melayang.

Pemaparan tentang hidup konsumtif ini disampaikan Danis Kirana, Co-Founder Dako Brand & Communication dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). Ketika kita tak sadar tahu-tahu bingung kok uang habis maka kita sudah terjebak dalam perilaku konsumtif.

Dari sudut pandang market/audiens digital dalam belanja membuat kebiasaan berubah, aktivitas menjadi lebih terbatas termasuk aktivitas berbelanja dilakukan di rumah melalui online. Perilaku konsumtif terjadi ketika seseorang membeli berdasarkan keinginan saja bukan kebutuhan.

Sementara hal positifnya di mata perekonomian, membantu pergerakan ekonomi, seperti menambah pemasukan pajak, membuka dan mempertahankan lapangan pekerjaan, menciptakan pasar dan lainnya.

“Ciri-ciri konsumtif yaitu gengsi tinggi, membeli hanya untuk status, tidak mau ketinggalan tren, tidak bisa kontrol diri saat ada penawaran menarik. Dampak negatifnya tidak bisa mengatutr dan mengendalikan diri, terjebak hutang, berurusan dengan penagih hutang, terjebak dalam gaya hidup materialitastis, hedonisme sehingga menghalalkan segala cara,” jelas Danis.

Lalu banyak yang menyalahkan mengapa brand atau marketplace memberikan penawaran menarik seperti diskon atau keuntungan lain. Memang begitulah strategi marketing. Semuanya kembali ke kontrol diri dan wawasan kita sebagai konsumen. Seharusnya ketika daya beli naik, maka literasi digital kita juga harus bertambah.

Maka masyarajat bisa memulai mengatur mindset digital. Lalukan yang bermanfaat untuk jangka pendek dan pajang. Beli yang dibutuhkan bukan diinginkan. Melihat dari berbagai sudut pandang, selalu penasaran dan berpikir kritis, adaptif.

Jangan lupa untuk mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif. Caranya bisa dengan membuat anggaran belanja, bedakan rek pribadi dan usaha, ketahui pemasukan total tiap bulan, buat daftar kewajiban yagn harus dibayarkan. Buat prioritas kebutuhan, list mana yang mendesak dan keinginan semata serta hindari pemakaian kartu kredit untuk kepentingan konsumtif.

“Saran saya belanja sesuai kebutuhan, jangan beli yang tidak ada di list prioritas apalagi yang ingin beli karena laper mata saja. Bijak dan disiplin dalam menggunakan dompet digital, jangan lupa berbagi dengan sesama. Bikin satu hari makan di rumah atau hari tanpa belanja, sehari saja dalam seminggu nanti lama-lama terbiasa,” tutup Danis.

Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021) ini juga turut menghadirkan pembicara Luqman Hakim S.Kom.,M.Kom (Dosen Produ Informatika Universitas Muhammadiyah Malang), Aryo Hendarto (Founder Sejiwa & Caritempat.id), Rinda Astuti (CEO PT Samudra Bintang Agrindo) dan Key Opinion Leader Fathorrahman.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *