WARTAEVENT.com – Kulon Progo. Di balik lembah hijau dan udara sejuk Samigaluh, gema musik keroncong menyatu dengan semilir angin di Desa Wisata Tinalah. Sabtu malam, (24/5/2025), menjadi momen istimewa saat Keroncong Plesiran Vol. IX digelar, menghadirkan nuansa baru dalam promosi wisata budaya di Kulon Progo.
Event tahunan yang telah menjadi ikon seni keroncong ini tak hanya sekadar panggung hiburan, melainkan juga ruang pertemuan nilai-nilai budaya, alam, dan kreativitas masyarakat. MORAZEN Yogyakarta, sebagai brand hospitality yang mengusung kearifan lokal Kulon Progo dalam arsitektur dan pelayanannya, hadir sebagai mitra kolaboratif utama dalam event ini.
Baca Juga : Jazz Atas Awan: Ada Ruang Rindu di Dieng
Dengan tema keroncong modern, panggung Keroncong Plesiran Vol. IX dimeriahkan oleh Marcello Tahitoe dan Bilal Indrajaya yang sukses memikat hati pengunjung dari berbagai daerah.
Musisi lainnya, Simphony Kerontjong Moeda di bawah arahan Boris Sirait, Endah Laras, Okky Kumala, Paksi Raras Alit, Putri Manjo, hingga komunitas keroncong lokal pun turut menjadikan malam itu sebagai selebrasi budaya yang istimewa.
Perpaduan aransemen musik klasik dengan nuansa modern membuktikan bahwa keroncong bukan sekadar warisan, melainkan seni yang mampu beradaptasi dengan zaman.
Desa Wisata Tinalah bukan tempat biasa. Terletak di jantung alam Kulon Progo, desa ini menawarkan kombinasi ekowisata edukatif, kekayaan sejarah, dan aktivitas berbasis masyarakat.
Baca Juga : Resmi Dibuka Kembali untuk Umum, Taman Indonesia Kaya Gelar Event ‘Senandung di Taman’
Mulai dari jejak perjuangan Pangeran Diponegoro, rumah budaya, hingga trek wisata alam, semuanya bersatu memperkuat identitas desa sebagai pusat pembelajaran hidup yang alami dan bermakna.
“Kami percaya bahwa pariwisata yang tumbuh dari akar budaya dan partisipasi masyarakat akan memberikan dampak jangka panjang yang positif,” ujar David Priambowo, General Manager MORAZEN Yogyakarta.
Sebagai bentuk nyata kolaborasi, MORAZEN Yogyakarta memberikan fasilitas akomodasi eksklusif untuk para bintang tamu serta membagikan tiga voucher staycation kepada pengunjung beruntung. Inisiatif ini menjadi strategi memperluas eksposur destinasi wisata Kulon Progo sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui pendekatan kreatif.
“Kami ingin mengangkat potensi Tinalah sebagai desa wisata yang memiliki nilai edukatif dan historis kuat. Event seperti ini bukan hanya hiburan, tapi sarana pelestarian budaya yang hidup,” terang Marketing Communication Executive MORAZEN Yogyakarta, Maharani A.
Baca Juga : Digelar di Kota Kembang, Neverland Festival Bandung Janjikan Konser Musik Penuh Euforia
Tinalah juga aktif dalam gerakan Sambanggo (Sambang Kulon Progo), yang bertujuan menjadikan desa sebagai pusat edukasi, pelestarian budaya, dan wisata berkelanjutan. Lewat event seperti Keroncong Plesiran, gaung gerakan ini semakin terasa hingga ke telinga generasi muda yang mulai peduli akan akar budaya mereka.
Keroncong Plesiran Vol. IX bukan hanya konser; ini adalah ajakan untuk kembali mencintai desa, menghargai seni tradisi, dan menyadari bahwa pariwisata bisa tumbuh tanpa kehilangan jati diri.
Baca Juga : Dipastikan Datang, Promotor Color Asia Live Umumkan Harga Tiket dan Tanggal Konser FireHouse di Jakarta
Ketika musik keroncong mengalun di panggung desa, yang terdengar bukan hanya lagu, tetapi suara harapan akan masa depan pariwisata yang lestari, inklusif, dan membumi. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Editor : fatkhurrohim