Mulai Dari Diri Sendiri Untuk Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Berbudaya
WARTAEVENT.com – Probolinggo. Perubahan yang terjadi dalam dua puluh tahun terakhir membuat kita hadir di masa cara berkomunikasi menjadi tak terbatas ruang dan waktu. Akses informasi bisa didapatkan dengan mudah, dan mendapatkan hiburan juga bisa dilakukan hanya dalam satu genggaman tangan saja. Ruang digital yang didukung dengan internet telah merubah segala cara lama ke cara-cara baru menjalani kehidupan sehari-hari.
Namun untuk bisa tampil dengan prima di ruang digital itu dibutuhkan kecakapan digital dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi beserta pengoperasian piranti lunaknya. Hal itu menjadi skill dasar, yang pada hari ini anak usia di bawah sepuluh tahun sudah paham.
“Lebih dari itu, kecakapan digital juga berkaitan dengan kemampuan menggunakan laman peramban untuk melakukan pencarian informasi, menggunakan media sosial dan aplikasi lainnya dan mampu memberikan rating atas pengalaman penggunaannya. Juga yang lebih advance adalah bagaimana pengguna mampu menyaring berbagai informasi dari konten hoaks, ujaran kebencian, pornografi serta konten dan informasi negatif lainnya,” jelas Rahmat Ika Patih, Praktisi Wirausaha, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (22/11/2021).
Ia menambahkan, tantangan sebagai pelopor masyarakat digital adalah bagaimana mewujudkan literasi digital, kita tidak cukup hanya mampu menggunakan dan mengoperasikan teknologi tetapi juga mampu mengakses dengan lebih beretika. Serta lebih bertanggung jawab dalam menggunakan dan memperoleh informasi dengan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan.
“Harus mengerti tentang jejak digital, bahwa apapun yang dilakukan di ruang digital selamanya akan ada. Oleh sebab itu harus selalu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi, berkomentar. Serta selalu sadar untuk memberikan kesan positif karena yang kita lakukan akan menjadi identitas digital kita,” imbuhnya.
Lanjutnya, agar menjadi pelopor masyarakat digital yang baik harus dimulai dari kita, sebagai orang dewasa, membekali calon penerus bangsa untuk menjaga perilaku. Tidak asal sebar informasi, berkomentar dengan baik, mengajak komunikasi secara terbuka, dan tidak menyebarkan hoaks.
Ia menambahkan, dalam berbudaya digital pada intinya adalah mengasah nilai baik dari dalam diri untuk diaktualisasikan ke ruang digital. Budaya digital harus merepresentasikan nilai kemanusiaan yang menjadi pandu dalam berinteraksi di ruang digital. “Sebenarnya nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan itu sudah diajarkan melalui falsafah bangsa kita yaitu Pancasila. Prinsip kemanusian yang adil dan beradab adalah terus mengasah nilai baik yang didasarkan pada nilai bangsa, keagamaan dan spiritual juga,” ujarnya.
Menurutnya, pelopor masyarakat digital adalah yang mampu menjadikan era digital pada genggaman untuk dikendalikan, serta menggerakkan orang untuk memproduksi kebaikan dan konten positif di ruang digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (22/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Gian Depa Hermawan (PMT & Business Development at PT. Shaffindo Energi), Tino Agus Salim (Director and Lead Trainer Salim), DT Yunanto (Co-Founder AutoSultan Komunitas AutoTrading Forex), dan Eka Tura Johan (TV Presenter & Professional MC) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)