TCC Kemenpar: Tinjau Langsung Ekosistem 3A di Pandeglang, Banten
Wartaevent.com – Pandeglang. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Tim Tourism Crisis Center (TCC), meninjau langsung kondisi ekosistem pariwisata 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas) dampak tsunami selat sunda di sepanjang pantai Carita, Pandeglang, Banten, pada hari ini Senin (24/12).
Guntur Sakti, Ketua Tim TTC Kemenpar, mengatakan, Saat ini aksesibilitas dari pantai Anyer menuju arah selatan ke Tanjung Lesung sudah berangsur normal. Berbagai Kementerian atau Lembaga juga sudah turun langsung membantu normalisasi.
“Akses menuju Pantai Carita sudah bisa dilewati sejak Minggu (23/12) pagi. Saat ini PT Adhi Karya sudah melakukan normalisasi akses dari Pasauran sampai Karang Bolong menggunakan alat berat. Dan membersihkan puing dari badan jalan,” ungkap Guntur Sakti, hari ini Senin (24/12) di Anyer, Banten.
Untuk perangkat dasar seperti telekomunikasi, Guntur yang meninjau langsung, memastikan akses jaringan telekomunikasi masih normal. Sedangakan untuk listrik sedang dalam normaliasi dan diharapkan hari ini sudah berlangsung normal. “Pihak PLN sedang berupaya menormalisasi listrik di daerah Pantai Carita, Ditargetkan listrik akan kembali normal hari ini,” tambah Guntur.
Dari Pantai Anyer, Pantai Ciputih, Cinangka, Tanjung Lesung, hingga Kecamatan Sumur merupakan atraksi pariwisata yang terdampak tsunami. Untuk Amenitas sendiri, terpantau beberapa hotel dan penginapan dari sepanjang pantai Anyer dari Utara hingga Selatan mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang hingga rusak berat.
Hotel Mutiara Carita Cottage, menjadi salah satu akomodasi yang terdampak. Dari 36 cottages yang mereka miliki sebanyak 15 hingga 20 cottages rusak parah. Di fase tanggap darurat seperti ini, Tim TCC terus menyusuri kondisi 3A hingga Kawasan KEK Tanjung Lesung dan sekitar untuk melakukan fact finding, dan pendataan.
“Setelah fase tanggap darurat baru kita masuk ke masa pemulihan, di Fase Pemulihan itu baru kita melakukan strategi untuk SDM, Destinasi dan Pemasaran,” pungkas Guntur. [Fatkhurrohim]