Oleh-Oleh Khas Jember Ini Menggunakan Bahan Baku Tape Singkong
Setelah diaduk selama sekitar 4-5 jam, adonan pun didinginkan lalu dipotong atau disuwar-suwir jadi ukuran lebih kecil. Dari proses itu pun dikenallah nama Suwar Suwir yang terus populer sampai saat ini.
Suwar Suwir merek Primadona ditawarkan dengan beberapa pilihan rasa berbeda. Mulai dari rasa cokelat, sirsak, nanas, durian, dan susu. Dari seluruh varian rasa yang ada, Suwar Suwir Cokelatlah yang paling laris dan banyak disukai pelanggan Primadona.
Baca Juga : Rayakan Hari Jadi ke-15, HAM Mendapat Dukungan Akomodasi Secara Penuh dari Hotel Dafam Fortuna Jember
Panganan ini sendiri memiliki citarasa yang manis, kemudian memiliki waktu simpan sekitar 1 tahun. Meski demikian Rendra mengaku tidak menggunakan bahan pangawet pada produk buatannya.
“Bisa awet dan tahan sampe setahun karena Suwar Suwir menggunakan banyak gula sebagai salah satu bahan campurannya. Sampai saat ini, gula memang dipercaya sebagai bahan pengawet alami,” tambah Rendra.
Sementara itu, Proll Tape yang sekilas mirip bolu ini menggunakan bahan baku dari tape singkong kuning. Dipilihnya singkong kuning karena hasil akhirnya akan terasa lebih legit. Nama Prol Tape diambil karena bermuasal dari proses pembuatannya diprol atau ‘diaduk-aduk’.
Proll Tape yang ditawarkan oleh Primadona ini sangat beragam rasanya. Yaitu Proll Tape Kacang Kenari, Proll Tape Keju Kismis, Proll Tape Keju Coklat, dan Proll Tape Original. Harga untuk Proll Tape kecil dibanderol Rp33.000 sedangkan untuk ukuran Rp38.000,- per kotaknya.
Baca Juga : Museum Tembakau Dapat Menjadi Penggerak Ekonomi Petani, Ini Caranya
“Untuk Proll Tape, yang paling laris itu kismis keju. Semua Proll Tape di sini bisa tahan selama satu bulan jika disimpan dalam kulkas, dan kalau di luar kulkas bisa tahan sekitar satu minggu,” lanjutnya.
Untuk bahan baku singkong yang digunakan, mereka ambil langsung dari petani singkong yang ada di wilayah Jember. “Saat ini kami memiliki 30-an staff di rumah produksi. Dan untuk Primadona sendiri, kami telah memiliki 3 cabang,” tutup Rendra. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
