Orom Sasadu Kontemporer: Tradisi Suku Sahu dalam Tafsir Zaman di Festival Teluk Jailolo
WARTAEVENT,com – Jailolo. Di tengah bentangan alam Halmahera Barat yang indah, di mana gelombang Teluk Jailolo membisikkan kisah-kisah leluhur, sebuah perhelatan budaya kembali digelar.
Orom Sasadu Kontemporer, tradisi adat yang telah berakar dalam jiwa masyarakat suku Sahu, secara resmi dibuka pada Rabu (28/5/2025) di Rumah Adat Sasadu, Jailolo, sebagai rangkaian dari event Festival Teluk Jailolo 2025, yang berlangsung dari 28-31 Mei 2025.
Baca Juga : Sigofi Ngolo: Ritual Sakral dari Teluk Jailolo yang Menyatukan Manusia dan Alam
Sekretaris Daerah Halmahera Barat, Julius Marau, menyampaikan bahwa adat dan pembangunan bukan dua jalan yang saling menjauh, melainkan satu langkah serempak menuju masa depan yang berakar.
Rumah adat Sasadu bukanlah rumah biasa. Ini adalah simbol persatuan dan ruang musyawarah, tempat di mana gagasan dilahirkan dan jalan tengah dicari. Dalam konteks suku Sahu, rumah ini merupakan pusat spiritual dan sosial—tempat berlangsungnya acara adat penting, seperti Orom Sasadu.

Orom, yang berarti “makan bersama,” dan Sasadu sebagai “rumah adat,” adalah ritual syukur setelah musim panen—baik padi, hortikultura, maupun hasil laut. Menurut kepercayaan masyarakat Sahu, pelaksanaan Orom Sasadu akan membawa berkah dan hasil panen melimpah di musim berikutnya.
“Namun tahun ini berbeda. Orom Sasadu hadir dalam versi kontemporer. Bukan untuk menggantikan yang lama, tetapi membaca ulang kearifan lama dalam bahasa zaman baru,” ujarnya.
Baca Juga : Festival Morotai Angkat Tema Land of Stories Sebagai Daya Tarik Wisata Maluku Utara
Festival Teluk Jailolo tahun ini mengangkat tema: “Pedumakna, Conserving Culture for Sustainable Tourism.” Sebuah tema yang tak hanya apik diucapkan, tetapi menyimpan tanggung jawab besar.