Pameran Pustaka Cita: Menyelami Arketipe Jung melalui Sejarah dan Arsitektur Braga
Pengunjung dapat mengalami bagaimana bangunan bersejarah ini tidak hanya sekadar menjadi tempat bersejarah, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali lebih dalam tentang diri mereka. Pameran ini memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam.
Dengan instalasi seni yang memadukan elemen fisik dan digital, pengunjung dapat terlibat langsung dalam karya seni dan menjawab berbagai pertanyaan psikologis yang membimbing mereka mengenali arketipe dalam diri mereka. Hal ini memberikan dimensi baru dalam menikmati seni—di mana pengalaman pribadi menjadi bagian dari karya itu sendiri.
Baca Juga : Pameran Seni Art Moments Dihadiri Lebih dari 10.000 Pengunjung
Konsep arketipe Carl Jung tidak hanya mengungkap pola perilaku individu, tetapi juga menjelaskan bagaimana dinamika sosial dan budaya berkembang. Pameran Pustaka Cita membantu pengunjung untuk memahami lebih dalam bagaimana pola-pola ini membentuk masyarakat dan memberi makna dalam narasi yang lebih luas.
Sebagai penutup, Pustaka Cita akan mengajak pengunjung untuk melihat kembali arsitektur Braga dengan “kacamata baru.” Bangunan yang selama ini dikenali sebagai warisan sejarah yang membangkitkan nostalgia, akan menjadi media yang lebih dalam untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, membimbing kita untuk lebih menyadari aspek-aspek kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Inticreative Janjikan Pameran Instalasi Seni yang Unik, Catat Ini Jadwalnya
Pameran ini menjadi jembatan antara seni, psikologi, dan sejarah, serta memberi ruang bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman baru yang tidak hanya visual, tetapi juga emosional dan intelektual. (*)
- Editor : Fatkhurrohim