Event

Pandemi Covid-19 Teknologi Digital Menjadi Harapan Dunia Pendidikan

WARTAEVENT.com, Kab Tulungagung – Dunia pendidikan dipaksa memasuki dunia digital secara sepenuhnya ketika pandemi Covid 19 ditetapkan setahun lalu. Ketika kita diminta untuk mengurangi bersinggungan dengan orang lain dan #dirumahsaja, sekolah pun diliburkan.

Tak lama setelahnya ditetapkan ketentukan school from home alias SFH. Semua murid segala usia harus beradaptasi secara dadakan. Mereka yang biasa menerima pembelajaran tata muka di sekolah kini menggunakan internet di rumah. WhatsApp Group, Google Duo, Zoom dan berbagai aplikasi lain dimanfaatkan sebagai penunjang.

Ketut Queena Fredlina, STMIK Primakara, pun memaparkan tentang multiliterasi. Bagaimana SFH ini menantang banyak orang untuk lebih kreatif menyampaikan kurikulum pendidikan. Belajar menggunakan media sebagai perantara, bisa foto, video, suara atau apapun yang dikreasikan.

Media pembelajaran sebagai alat pengajar yang digunakan membantu menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan yang sudah dirumuskan

Ia pun menjelaskan prinsip dasar multimedia yang dua arah dan umpan balik. Menurut Mayer, terdapat 12 Prinsip design media pembelajaran yang bisa diterapkan di masa sekarang. Yaitu:

  • Prinsip multimedia, mengkombinasikan berbagai media
  • Kesinambungan spasial yaitu kata dan gambar
  • Kesinambungan waktu, kata dan gambar disajikan secara simultan
  • Prinsip kohensi, mencantumkan apa yang perlu dan relevan
  • Modalitas belajar, video dan narasi lebih baik daripada video dan teks
  • Prinsip redudansi, mencegah overload kognitif siswa
  • Prinsip personalisasi, gunakan bahasa yang komunikatif daripada formal.
  • Prinsip interaktivtitas, belajar dengan langkah sendiri
  • Prinsip sinyal, menambahkan sinyal visual
  • Prinsip pra-pelatihan, memberikan latihan kepada siswa.
  • Prinsip suara, menggunakan suara manusia dibandingkan mesin
  • Prinsip ganbar, tidak harus mencantumkan wajah pembicara.

“Ini bisa jadi acuan untuk memberikan materi yang bisa ditelan siswa. Balik lagi siswa itu berbeda, jadi sebetulnya 12 prinsip ini  bertujuan mengurangi konsumtif siswa. Media sederhana banyak yang bisa kita manfaatkan, tergantung apa yang ingin kita sampaikan,” jelas Queena.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi, ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Vivid Sambas ST, MMT (Komite Edukasi Mafindo), Rane Hafied (Chief Creative Officer PT Paberik Soera Rakjat), Bambang Bujono (Tokoh senirupa dan kritikus seni) dan Key Opinion Leader (KOL) Natasha Gracia.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Webinar ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *