‘Panembahan Reso’ Karya WS Rendra Kembali Dipentaskan Berdurasi 3 Jam
Wartaevent.com, Depok- Panembahan Reso karya besar almarhum WS Rendra akan kembali dipentaskan. Melibatkan sutradara Hanindawan dan produser Imran Hasibuan, Seno Joko Suyono (Borobudur Writer dan Kultural Festival) serta Auri Jaya (Genpi.co) akan merekontruksi ulang Panembahan Reso tampil lebih milenial. Dijadwalkan, Panembahan Rekso tampil 19-20 Desember di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini.
Menurut Seno Joko Suyono, Panembahan Reso pertama dipentaskan di tahun 1986. Pementasan kali ini untuk mengenang 10 tahun Kepergian WS Rendra. ” Misinya adalah memperkenalkan karya monumental WS Rendra kepada khalayak Milenial,” ujarnya di Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019).
Panembahan Reso adalah bagian dari sejarah perjalanan teater WS Rendra, yang seharusnya menjadi aset negara. Sayangnya, era Milenial karya teater mulai tak terdengar lagi, kalah dengan gaya hidup generasi milenial yang lebih menyukai digital game.
“Pementasan ini setidaknya bisa menginspirasi generasi Milenial buat mengenang kembali karya WS Rendra. Oleh karenanya, pementasan ini harus jalan dan sepakat bahwa kita harus merekonstruksi kembali pementasan teater ini meskipun tidak menampilkan secara utuh,” tambah Seno.
Panembahan Reso tampil dengan durasi 3 jam bukan 7 jam seperti pertama kali ada di Indonesia, meskipun dipangkas menjadi 3 jam namun sisi dramatisnya tetap melekat di pertunjukan ini.
Panembahan Reso bercerita tentang hasrat kekuasaan yang menimbulkan aspek aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya. Sejumlah pengamat budaya mengatakan bahwa Panembahan Reso mampu membedah secara dalam watak dan psikologi seorang pemimpin yang telah kehilangan kontrol terhadap akal sehat dan terseret ke ilusi-ilusi pribadi.
Sejumlah artis dan tokoh teater akan terlibat dalam Pentas Panembahan Reso, diantaranya: Whani Darmawan, Sha Ine Febriyanti, Gigok Anuraga, Djarot Budi Darsono, Kodok Ibnu Sukodok, Meong Purwanto, Dedek Witranto, Maryam Supraba, Sruti Respati, Ruth Mariani, Ucie Sucita dan Dimas Danang.