InternationalNews

Paparan ICWA di Depan Para Siswa Sekolah Diplomatik India di Kedutaan Besar India

Kerja sama regional tersebut juga terkait dengan kesepakatn di tingkat global. Sebagai contoh isu-isu pembangunan, masalah tindak lanjut tentang penanggulangan kemiskinan dalam MDGs, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, penanggulangan bencana, isu lintas batas, perdagangan, investasi, perdamaian dan keamanan.

India Adalah Mitra Dialog Penting ASEAN

Dengan jumlah penduduk 1,43 miliar dan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$3,57 triliun, India telah menjadi aktor strategis yang aktif di Asia dengan meningkatkan statusnya di ASEAN dari Mitra Strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2022.

Pasar potensial: ASEAN merupakan pasar terbesar ke-3 di dunia. Hal ini dapat membantu India memanfaatkan potensi ekspornya. Konvergensi dengan strategi Indo-Pasifik: ASEAN merupakan komponen penting dari kebijakan “Look East policy” India dan strategi “Indo-Pasifik”-nya, yang mencerminkan konvergensi kepentingan di kawasan tersebut.

Baca Juga : Meraih Peluang Bisnis di Era Kebijakan Tarif Trump

ASEAN dan India memiliki jumlah penduduk gabungan sebesar 2,09 miliar orang dan PDB gabungan sebesar US$7,37 triliun. Tidak diragukan lagi, dengan pertumbuhan perdagangan, kerja sama pertahanan, pertukaran budaya dan pendidikan dengan beberapa negara anggota ASEAN, India telah menjadi pemain yang berpengaruh di Asia Tenggara.

Sektor penting bagi Kerja Sama India-ASEAN: kesehatan, pariwisata, digital, manufaktur, ekonomi hijau. ASEAN dan India juga tengah menjajaki/meningkatkan kerja sama di bidang lain, termasuk keamanan siber, sains dan teknologi, transportasi dan konektivitas, ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, fintech, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perusahaan rintisan, keuangan, energi, ketahanan pangan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pengelolaan sumber daya alam, kesehatan masyarakat,

Perpindahan IKN ke Kalimantan Timur

Dubes Soehardjono Sastromihardjo memberikan presentasi mengenai proses perpindahan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Kebijakan untuk memindahkan Ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur (IKN) adalah berdasarkan UU No. 3/2022 tanggal 15 Februari 2022. Dijelaskan oleh Dubes Soehardjono bahwa jumlah penduduk di Jawa sudah semakin banyak. Berdasarkan sensus kependudukan tahun 2015, penduduk di pulau Jawa sudah mencapai 56, 56 % dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Ditambahkan oleh Dubes Soehardjono bahwa menurut statistik Kementerian PUPR, di Jawa telah terjadi krisis air bersih khususnya di wilayah Jateng. Mengingat sejak Jakarta sejak beberapa waktu yang lalu Jakarta telah menduduki ranking ke-9 sebagai ibukota negara yang  terpadat di dunia, maka bahaya lain juga mengancam. Antara lain semakin banyak menghadapi banjir, gempa bumi dan mulai terbenam dengan laju kecepatan rata-rata 20-28 cm per tahun.

Baca Juga : Pengurus ICWA Beranjangsana ke Menlu Sugiono

Dari alasan-alasan diatas maka IKN akan dijadikan sebagai ”smart green city”, yaitu 75% green dan 25% untuk pembangunan. Dengan demikian integrasi ke alam akan menjadikan tepat yang sehat dan ideal untuk dihuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *