News

Pariwisata Merubah Kabupaten Banyuwangi Lebih Baik

Warta Event – Banyuwangi. Tanpa sinergi dengan pihak suasta, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur bukanlah apa-apa. Bahkan tidak mungkin daerah berjuluk The Majestik Banyuwangi tidak terkenal hingga ke level dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, dalam suatu jamuan makan malam pada hari Jum’at (21/09/2018) bersama rombongan Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Pendopo Bupati Banyuwangi, Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Kabupaten paling ujung di Pulau Jawa ini membangun daerahnya melalui sektor pariwisata. Komitmen ini pun terus dijalankannya mulai dari membangun sumber daya manusia, potensi alam hingga budaya pun diangkat kepermukaan. Digitalasasi sebagai pelayanan publik menjadi kemasan apik dalam konsep teknologi kekinian yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakatnya yang telah tersebar di seluruh dunia.

“Pariwisata merupakan alat penggerak perekonomian masyarakat serta bisa mengarahkan kebudayaan masyarakat menjadi lebih baik sehingga keadaan kota lebih tertata. Hal inilah yang terjadi pada daerah yang pariwisatanya dikembangkan dengan baik, salah satunya Banyuwangi,” ungkap Anas.

Pariwisata, tambah Anas, bukan hanya mendatangkan pendapatan, lebih dari itu pariwisata menggerakan budaya masyarakat menjadi lebih baik. “Pantai lebih bersih, keamanan terjaga, konservasi berjalan. Kalau dulu budaya tidak banyak dilirik, sekarang budaya di Banyuwangi menjadi alat konsolidasi,” lanjut Anas.

Lebih jauh lagi Anas menjelaskan, keberagaman budaya yang ada di Banyuwangi dikemasnya dalam bentuk event. Sepanjang tahun 2018 ini Banyuwangi menggelar 77 event. Dan, setiap penyelenggaraan event yang ada di Banyuwangi tidak pernah melibatkan event organizer.

Festival Gandrung Sewu adalah salah satu contoh dari puluhan event budaya di Banyuwangi yang dikerjakan dan melibatkan masyarakat secara langsung. “festival Gandrung Sewu, bukan hanya desain yang diperhatikan, tapi bagaimana event tersebut bisa melibatkan seluruh masyarakat dengan menampilkan keunikan daerahnya,” kata Bupati Azwar Anas.

Hasil dari komitmen membangun daerah melalui sektor pariwisata, mimpi untuk memiliki Bandar Udara (Bandara) yang dapat di singgahi berbagai rute dari berbagai daerah dan luar negeri pun terlaksana. Saat ini, Bandara Banyuwangi mengoperasikan delapan penerbangan setiap hari.

Menariknya lagi, pada bulan Oktober 2018 mendatang, bakal dibuka rute Banyuwangi – Kuala Lumpur. Saat ini Bandara Banyuwangi telah mengangkut 42.000 ribu penumpang setiap harinya dari berbagai daerah di Indonesia.

Sementara itu, Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata mengapresiasi keberhasilan Banyuwangi dalam memajukan pariwisata. Belum lama ini, Kabupaten Banyuwangi telah menggelar dua event sekala nasional yaitu Jazz Gunung Ijen pada hari Sabtu (22/09/2018) kemarin, di Amfiteater Taman Gandrung Terakota Jiwa Jawa Resort Ijen dan Festival Kebo Keboan di Alasmalang pada hari ini Minggu (23/09/2018).

Kedua event tersebut bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengemas atraksi pariwisata dengan mengangkat seni dan budaya khas daerah. Hal ini berlaku seperti yang kerap diucapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, alam semakin dilestarikan semakin mensejahterakan.

Banyuwangi menjadi tempat dimana disini menjadi enzim growth untuk pertumbuhan ekonomi. Target devisa 2019 yaitu 280 triliun rupiah dengan sumbangan 5,5% terhadap PDB. Posisi daya saing pariwisata juga terus meningkat. Hal ini merupakan perkembangan baik bagi pariwisata. [Fatkhurrohim]