
WARTAEVENT.com – Jakarta. Memiliki suara yang tebal, smart, dan ramah sangat melekat pada sosok pria bernama lengkap Paulus Daniel Karim. Pria yang akrab disapa dengan Paulus ini, merupakan pria kelahiran Jakarta ini sejak tahun 1996 hingga sekarang 2022 mendedikasikan pekerjaannya di industri hospitality.
Cikal bakal mantap memilih karir di industri perhotelan setelah merantau melanjutkan pendidikan tingginya di Kota La Bouvre, Switzerland. Paulus muda saat itu mengambil jurusan Food & Beverage atau Kuliner.
Baca Juga : Menjabat GM Baru Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Ini Tugas Penting Takashi Hoshino
Usai menamatkan pendidikannya di negara tersebut, Paulus menuju negara Amerika Serikat, tepatnya di Kota Washington Dipo, Provinsi New Haven untuk bekerja di Hotel Wilmington, salah satu property dari jaringan hotel internasional, Sheraton.
Lama di Amerika, di tahun 1997 ia pun memutuskan kembali ke tanah air dan bekerja di hotel Intercontinental (Sekarang menjadi Hotel Borobudur).Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, ia pindah bekerja ke Intercontinental Bali hingga tahun 2000.
Selama dua tahun menimba ilmu perhotelan di pulau Dewata, Paulus kembali lagi ke Jakarta dan bekerja di hotel Kempinski Mid Plaza (sekarang The Ayana) di kawasan Sudirman, selama dua tahun.
Baca Juga : Jasman Butar Butar, Membawa Brand Sapa Raja Hotels Keluar dari “Persembunyian”
Sebelum ke Novotel Mangga dua Square di tahun 2012, ia sempat kembali lagi ke Bali bekerja di HARRIS Kuta. Di Novotel Mangga dua Square Ia menjabat EAM, karir naik menjadi Residence Manager, naik lagi menjadi Hotel Manager.
Puncaknya, di tahun 2014, ia menjabat sebagai General Manager untuk Novotel Mangga dua Square dan hotel ibis (Hotel Kombo). Perjalanan karir Paulus di jaringan hotel Accor pun kian moncer.
Baca Juga : Abbi AP Darmaputra, Founder AyoTernak.id Bangun Ekosistem Peternakan Hulu ke Hilir
“Setelah dari Mangga dua Square Jakarta, saya ditugasi untuk menjadi GM di ibis Style di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kemudian balik lagi ke Jakarta untuk ditugaskan mengawal hotel ibis bujet di Grogol. Ini menjadi hotel ibis terbesar di Asia Tenggara karena memiliki jumlah 162 kamar,” cerita Paulus.
Program 1 GM 1 School
Obrolan siang di Restaurant Malaka semakin menarik. Berkarir sebagai GM di Mercure Bengkulu, nampaknya sangat berkesan bagi dirinya. Di hotel yang diresmikan oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, ia banyak melakukan hal besar di provinsi tersebut.
Meski kondisi perekonomian nasional saat itu kurang beruntung karena pandemi Covid-19. Hotel Mercure Bengkulu diresmikan bulan Desember 2019, selang beberapa bulan kedepan ia langsung dihadapkan pada titik nadir, di mana kondisi pasar perhotelan langsung drop akibat pandemi.
Istimewanya, dimasa seperti itu Paulus justru mampu memberikan perubahan besar dengan membuat program ‘1 GM 1 School’. Gagasan ini langsung disambut positif oleh Gubernur kala itu, karena mampu memberikan training ke institusi pendidikan di Bengkulu yang selama ini selalu dilakukan di luar provinsi.
Baca Juga : Bermula dari Awal Sederhana, Kini Tiara Hana Menjadi Perusahaan Investasi Luxury Resort
Tak hanya itu, dimasa pandemi pun Paulus selama di hotel Mercure Begkulu memberikan kesempatan ke para difable untuk bekerja di hotelnya dan hal ini selaras dengan misi perusahaan Accor yakni equality. Program ini masih berjalan, meskipun Paulus ditugaskan di tempat yang baru di Mercure Jakarta Batavia.
Secara resmi, Paulus menjadi GM Mercure Jakarta Batavia pada 3 Oktober 2022. Belum genap satu bulan, meski demikian kawasan Batavia bukanlah hal yang baru baginya, karena Paulus besar di kawasan ini.
Satu hal yang pasti, bekerja di industri perhotelan adalah hal yang menyenangkan layaknya memiliki passport. Dapat pergi kemanapun, bertemu dengan pribadi-pribadi baru, lingkungan baru hingga tim work yang baru.
Baca Juga : Gunakan Pendekatan The 4 Essential Roles of Leadership, Andhy Irawan, MBA, Raih Penghargaan Best CEO 2021
“Di perhotelan, saya bertemu banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga, khasanah hidup pun lebih indah dan semakin mengerti Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, bahasa, budaya dan ras,” urainya.
Secara bangunan atau fasad hotel, Mercure Jakarta Batavia adalah hal yang luar biasa, karena seperti hotel Rafles di Singapura. “Secara fisik terlihat bangunan kuno atau unik. Akan tetapi setelah masuk ke hotel, tamu akan menemukan nuansa modern yang seluruhnya terintegrasi dengan teknologi digital,” ungkapnya.
Secara lokasi, Mercure Jakarta Batavia memiliki lokasi yang strategis karena berada di destinasi wisata ikonik di Kota Jakarta. ia bersama tim tinggal membuat paket menginap sekaligus berwisata sejarah, dengan demikian ada kemungkinan untuk stay lebih lama akan terjadi.
Baca Juga : Ronald Liem dan Rene Mayer Mendirikan SCOP3 Group, Ini 3 Pilar Utamanya
“Banyak orang ingin tahu lebih banyak tentang kawasan Kota Tua Batavia dan sekitarnya. Ini menjadi moementum buat hotel dengan memberikan layanan dan kualitas terbaiknya dengan cara menawarkan paket menginap sekaligus belajar wisata sejarah,” pungkas Paulus. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Fatkhurrohim