Pelaku Industri Kuliner Diajak Rumuskan Strategi Sambut Event International Ekraf
WARTAEVENT.com – Bandung. Indonesia melalui Kemenparekraf mengajak para pelaku industri kuliner di kawasan ASEAN untuk bersama-sama mengidentifikasi situasi, merumuskan strategi dan langkah yang diperlukan, menjelang tahun internasional ekonomi kreatif untuk pembangunan berkelanjutan 2021.
Hal ini diungkapkan oleh K. Candra Negara, Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf dalam Webinar Creative Economy in Southeast Asia, Selasa (03/11/2020) kemarin.
Baca Juga : Pameran ini Dukung Indonesia jadi Barometer Sektor Kuliner dan Perhotelan
Ia menjelaskan kuliner merupakan salah satu subsektor sebagai lokomotif kebangkitan dalam industri ekonomi kreatif di Indonesia bahkan ASEAN. Dengan bahan lokalnya yang beragam serta inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha, dinilai dapat mendorong kemajuan industri kuliner di Asia Tenggara.
“Hal ini dilakukan untuk mencari ide-ide dan strategi baru, bagi industri ekonomi kreatif di ASEAN, dalam rangka menyambut dan merayakan tahun ekonomi kreatif internasional untuk pembangunan berkelanjutan 2021, serta untuk perkembangan industri kuliner Asia Tenggara di masa mendatang,” kata Candra.
Gastronomy Tourism
Vita Datau,, Founder Indonesia Gastronomy Network mengatakan tren kuliner saat ini sudah mengarah ke gastronomy tourism. Dimana, wisatawan tidak hanya menekankan pada makanannya saja, tetapi juga diikuti dengan pengalaman serta mengulik sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri.
Selain itu, wisatawan juga mencari kuliner yang berbasis healthy food, organic plant based, local ingredient, non alcohol drinks, dan minuman herbal. “Pemikiran yang holistik harus kita miliki, mulai dari upstream, sampai dengan downstream,” tambah Vita.
Baca Juga : Berikut Ini Deretan Kuliner Oriental dari Blue Sky Hotel yang Melegenda
Mengingat tren gastronomy tourism mengedepankan tahapan dalam wisata kuliner mulai dari persiapan, pemilihan bahan baku makanan, proses memasak, hingga seni presentasi, estetika, dan mutu makanan tersebut.
Untuk itu, peningkatan terhadap kualitas produk lokal sangat diperlukan.Dalam meningkatkan kualitas industri kuliner di ASEAN, menurut Vita terdapat dua hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah, yaitu capacity building dan regulasi. “Supaya ini dapat terlaksana dengan baik maka, kita harus bekerja sama dalam membentuk tim yang kuat di skala ASEAN,” tutup Vita. [*]
- Penulis : Agus Harianto
- Editor : Fatkhurrohim