Untuk itu, ia melihat Danantara sebagai tempat “berinvestasi” SDM Indonesia yang bisa memberikan dampak positif bagi bangsa.
“Apa yang kita investasikan adalah human capital untuk mengangkat Indonesia ke depan. Peningkatan dari sisi Danantara pun menyangkut energi transisi, hilirisasi, AI (kecerdasan buatan), dan untuk meningkatkan itu, kita butuh peningkatan SDM,” ujar Pandu.
Pandu juga menjelaskan secara sistematis mengenai struktur Danantara baik secara organisasi maupun pembagian kewenangan.
Fenomena Sovereign Wealth Funds
Pembicara kedua, U. Saefudin Noer menjelaskan tentang Fenomena SWF. Disebutkan bahwa pengelolaan kekayaan negara di antara negara-negara di dunia berubah. Dari model lama pemerintah yang mengendalikan sumber daya alam dan kekayaan, kian banyak beralih pada lembaga yang ada dalam kendali negara atau Government Linked Corporations (GLCs). Bahkan, tak jarang pengelolaan itu diberikan pada sektor swasta yang kredibel.
Ditambahkan pula bahwa pertumbuhan cepat SWF dalam beberapa tahun terakhir menjadikan SWF topik penting di kalangan pengambil keputusan tingka internasional. Sovereign Investors bukan hanya aktor investasi pasif yang dipengaruhi megatrend pasar keuangan.
Sovereign Investors bahkan aktif berkontribusi pada megatrend dengan membantu membentuk kembali (reshaping) ekonomi domestik mereka. Contoh dalam hal ini adalah Temasek (Singapore), Malaysia, UAE, dan Qatar.
Pembentukan Awal
SWF muncul terutama dari kebutuhan negara-negara kaya minyak untuk mengelola dan menstabilkan ekonomi mereka terhadap volatilitas pendapatan minyak. Tren ini dimulai pada 1970-an, dengan negara-negara seperti Kuwait dan Uni Emirat Arab memimpin dalam membangun dana ini untuk menangani kekayaan surplus secara efektif.
Dana Perintisan
Otoritas Investasi Abu Dhabi (ADIA), didirikan pada tahun 1976, dan Government Investment Corporation (GIC) Singapura, didirikan pada tahun 1981, adalah salah satu SWF paling awal dan terbesar. Dana ini diciptakan untuk menginvestasikan kelebihan cadangan devisa untuk pertumbuhan jangka panjang.
Strategi Ekonomi
Negara-negara seperti Norwegia dan Singapura mengembangkan SWF sebagai strategi untuk melindungi ekonomi mereka dari fluktuasi mata uang. Dana ini berfungsi sebagai penyangga untuk menstabilkan mata uang, terutama dinegara-negara dengan surplus neraca berjalan yang signifikan atau tidak ada utang luar negeri.
Diskusi interaktif
Diskusi tentang Danantara ini memancing pertanyaan yang menggugah dan saran yang menarik. Beberapa pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan Danantara adalah bagaimana Danantara akan mengelola aset dan investasi, jenis investasi apa saja yang dilakukan oleh Danantara, bagaimana Danantara akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas? Apa potensi manfaat Danantara bagi negara dan masyarakat? Bagaimana Danantara akan bersaing dengan perusahaan investasi lain? Apa tantangan yang mungkin dihadapi oleh Danantara? Bagaimana Danantara akan mengevaluasi keberhasilan investasinya?
WARTAEVENT.com – Jakarta. ARTOTEL Thamrin – Jakarta kembali menghadirkan promo spesial bagi tamu yang melakukan pemesanan kamar secara langsung. Melalui… Read More
WARTAEVENT.com - Jakarta. Penyelenggaraan Poland–Indonesia Friendship Walk meramaikan area Car Free Day Jakarta pada Minggu, (16/11/2025) sebagai bagian dari rangkaian… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Menutup tahun 2025, Artotel Wanderlust menghadirkan program spesial bertajuk Semarak Akhir Tahun, sebuah rangkaian perayaan yang merangkul… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar Rembug Nasional sekaligus Pelantikan Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 di… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah ritme Ibu Kota yang tak pernah melambat, ARTOTEL Harmoni Jakarta menghadirkan ruang sunyi yang terasa… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Suasana Main Atrium, Gandaria City, Minggu, (16/11/2025), mendadak berubah menjadi potongan kecil Arabia: ada nuansa hangat, beraroma… Read More
Leave a Comment