Penduduk Ini Biasa Makan Pisang Goreng Sianida
Warta Event – Kei. JIKA dulu heboh dengan kopi Sianida. Maka kali ini “temennya” kopi yakni pisang goreng pun menggunakan sianida. Tapi, tidak menyebabkan kematian bagi yang mengkonsumsinya.
Justru pisang goreng dengan menggunakan bahan sianida ini menjadi penganan wajib bagi warga di Kepulauan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Penduduk setempat menamakan penganan ini Pisang Goren Enbal.
Dengan ditemani secangkir maupun teh, pisang goreng Enbal ini telah menjadi makanan pokok di pagi hari sebelum mereka melakukan akvitas sehari-hari. Selain sudah menjadi tradisi memang sudah ada sejak lama.
Petronika Meyske Toliaso, Perempuan asal Sulawesi Tengah yang menikah dengan penduduk setempat, menyatakan, tepung yang digunakan untuk membalut pisang goreng Enbal berasal dari singkong yang mengandung sianida.
Singkong yang mengandung sianida ini terlebih dahulu diparut hingga halus hingga menjadi seperti laiknya tepung terigu. Setelah menjadi tepung, parutan tersebut kemudian diperas hingga hingga zat asam birunya (sianida) keluar. Baru setelah dikeringkan, lalu diuleni dengan pisang untuk kemudian digoreeng.
Pisang goreng Enbal ini akan semakin komplit nikmatnya bila dipadu dengan sambal merah, hasil adonan dsri cabe rawit, bawang merah dan bawang putih, serta tetesan jeruk nipis, serta terasi yang di dstangkan langsung dari Kepulauan Aru.
Untuk mendapti, sekaligus menikmati pisang goreng Enbal ini sangatlah mudah. Hampir disetiap kedai kopi ada. Harganya pun cukup terjangkau Rp20.000 untuk satu porsinya. Setiap porsi berisikan delapan buah pisang goreng enmbal.
Namun, jika ingin menemukan pengalaman yang lebih berbeda, para traveler dapat menikmati kudapan ini di warung Forganza yang berlokasi di Jl. Kolseer Loon, Kota Langgur, Kei Kecil, Maluku Tenggara. Kedai makan yang buka dsri jam 09:00 ini menyuguhkan pemandan pantai Derlair yang indah. [Fatkhurrohim]