wartaevent.com – Labuan Bajo. Pengembangan pariwisata di Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus mempertimbangkan aspek berkalanjutan. Sebab, sebab dari sisi pengunjung sudah melampui kapasitas.
Hal ini disampaikan oleh Abdu Rahman, Kepala Bidang Perancangan Destinasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam Focus Group Discussion (FGD)pada hari ini Kamis (02/05/2019), tentang Kesiapan dan Strategi Peningkatan 3A Zona Otoritatif dan Koordinatif Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo dalam memaksimalkan potensi destinasi di kawasan tersebut.
“Pembangunan pariwisata berkelanjutan di TN Komodo dari sisi pengunjung sudah melebihi kapasitas, jangan sampai kita memburu jumlah wisatawan tetapi karena over kapasitas justru akan merusak kawasan ini, kita harus mencari solusi untuk mengantisipasi-nya,” ujar Abdu Rahman.
Baca Juga : Labuan Bajo Diminta Perhatikan Daya Tampung Kawasan Wisata
Sementara itu, Lukita Awang Nisyantara, Kepala Balai TN Komodo, mengatakan, Taman Nasional Komodo itu bagian dari Koral Triangle dan dikelola secara sistem zonasi, di TN Komodo ini ada tiga Desa yaitu, Desa Komodo, Desa Papagarang dan Desa Pasir Panjang.
Tiga desa ini diharapkan ada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mengelola pariwisata di daerah itu, saat ini di Desa Pasir Panjang (Kampung Rinca) sudah terbentuk Bumdes, sedangkan Desa Papagarang dan Desa Komodo sedang dalam proses. “Saat ini kita ada 13 pos penjagaan, dan rencananya akan ditambah 4 pos penjagaan untuk menjaga TN Komodo,” tambahnya.
Selain destinasi utama TN Komodo, pemerintah kabupaten Manggarai Barat diharapkan mengembangkan destinasi yang ada di daratan Labuan Bajo. Selain itu pemerintah daerah dapat memanfaatkan daerah pariwisata yang sudah established, terutama yg sudah menjadi hub seperti Kupang, Bali dan Lombok, untuk menarik wisatawan datang ke Labuan Bajo.
Menurut Istasius Angger Anindito, Plt.Kasubdit Pariwisata, indikator di tahun 2024 yang harus dicapai sektor pariwisata yang pertama adalah devisa. “Saya mengharapkan pariwisata di NTT ada develop paket Tour dengan 3A yang baik supaya bisa menuju devisa yang ditargetkan, yaitu dari $1000 US Dollar per orang menjadi $1300 US Dollar per orang di tahun 2024, dimana itu adalah tahap awal yg ingin dicapai,” jelasnya.
Baca Juga : Co-Branding Kemenpar, Hydro Coco Gelar Trip ke Labuan Bajo
Selain pengembangan Destinasi di TN Komodo untuk mengurangi beban dan menjaga ekosistem dikawasan tersebut, Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo, Shana Fatina menjelaskan, ia akan mencoba mengembangkan destinasi dikawasan lain.
“Program 3A di Labuan Bajo yang akan dikembangkan untuk Atraksi adalah alam dan buatan serta budaya. Untuk Aksesibilitas adalah menjadikan bandara labuan bajo menjadi bandara internasional. Sedangkan untuk Amenitas yaitu pembangunan souvenir shop, pusat daur ulang sampah, dan pembangunan Tourism Information Centre (TIC) menjadi program prioritas”, tegas Shana. [*]
WARTAEVENT.com – Bandung. Setelah sukses menarik lebih dari 4.050 pengunjung dalam event sebelumnya, SunBite Sunday kembali hadir dengan edisi ke-4… Read More
WARTAEVENT.com – Klaten. Festival Klaten Etno Jazz Sawah 2024 sukses digelar di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Minggu, (17/11/2024). Dengan latar… Read More
WARTAEVENT.com – Singapura. Sebanyak 44 pemimpin muda dari 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste – yang untuk pertama kalinya berpartisipasi… Read More
WARTAEVENT.com – Bekasi. Pakuwon Mall Bekasi, mal terbaru yang dikelola oleh PT Pakuwon Jati Tbk melalui anak perusahaannya PT Grama… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Polident, merek perawatan gigi tiruan meluncurkan kampanye #BalikinSenyum dengan dua inisiatif utama yang bertujuan untuk meningkatkan akses… Read More
WARTAEVENT.comm – Bandung. HARRIS Hotels, kembali menghadirkan annual event olahraga lari bertajuk HARRIS Day. Tahun ini bertemakan "FINAL LAP", dan… Read More
Leave a Comment