Categories: Travel

Pengembangan Pariwisata Terjebak Pada Target Jangka Pendek

Warta Event – Jakarta. Pengembangan pariwisata di Indonesia dinilai masih terjebak pada target-target jangka pendek dan belum mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya.

Hal itu disampaikan Suroto, Ketua Kader Sosio Ekonomi Strategis (AKSES) dalam Mini Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) pada hari Jumat (17/02/2017) di Hotel ibis Jakarta Harmoni, Jakarta.

“Dari sisi ekonomi, pemerintah sekarang ini terutama di sektor pariwisata lebih banyak terjebak pada suatu target-target jangka pendek. Mengapa begitu, karena yang dikejar semata-mata mengejar asumsi devisa yang harus segera bisa menutupi fiskal yang jeblok,” kata Suroto.

Dikatakan pula oleh Suroto, ia tidak menampik bahwa tujuan pariwisata adalah untuk mendatangkan devisa yang lebih besar tetapi strategi jangka panjang juga harus dikedepankan.

Pengamat ekonomi mikro itu juga mencontohkan Bali yang terus-menerus dieksploitasi untuk tujuan wisata berbasis massal terancam terganggu kualitas lingkungannya.

“Karena bicara tentang pariwisata, sesuatu yang jangka panjang dan harus dengan strategi yang baik, bukan hanya berdasarkan alasan mendatangkan devisa,” katanya.

 

Suroto justru lebih menekankan pada pentingnya pengembangan SDM termasuk pembangunan pariwisata yang berbasis budaya sehingga mampu memberikan dampak sosial dan politik yang lebih luas kepada masyarakat.

“Jadi seharusnya, membangun pariwisata harus bicara soal konten dan kualitas, hal itu harus terperhatikan. Misalnya orang-orang di Bali yang menjadi pekerja rendah di sektor pariwisata. Ini realitas yang tidak bisa disagkal. Jadi yang juga harus dibangun manusianya,” katanya.

Ia menilai sektor pariwisata di Indonesia masih mengalami banyak kebocoran sehingga rentan untuk tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Faktanya, saat ini masih terjadi banyak kesenjangan ekonomi di wilayah-wilayah pariwisata sehingga Suroto mengusulkan konsep pembangunan pariwisata yang lebih menitipberatkan pada “people driven” dan bukan “investor driven”.

“Pemerintah harus meningkatkan partisipasi masyarakat untuk secara bersamaan meningkatkan pengelolaan SDM, dan sayangnya hal itu selama ini porsinya kurang terperhatikan,” tutup Suroto. [Fatkhurrohim/*]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Swiss-Belresort Dago Hadirkan Liburan Akhir Tahun Spektakuler

WARTAEVENT.com – Bandung. Menjelang pergantian tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung kembali meramaikan musim liburan dengan konsep megah bertajuk “7 Wonders… Read More

60 minutes ago

Rooftop 90’s Party: Malam Tahun Baru Penuh Nostalgia Bersinar

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ingin menutup 2025 dengan sentuhan nostalgia yang hangat dan penuh warna? Aston Kemayoran City Hotel menyuguhkan pesta… Read More

3 hours ago

Aksi Cepat Starbucks Bali Setelah Banjir Terjang Tiga Kabupaten

WARTAEVENT.com – Bali. Hujan tanpa henti yang mengguyur Bali pada September 2025 menyebabkan banjir besar di Badung, Denpasar, dan Gianyar.… Read More

1 day ago

ARTOTEL Group Raih Sertifikasi GSTC, Tonggak Baru Pariwisata Berkelanjutan

WARTAEVENT.com – Jakarta. ARTOTEL Group menorehkan pencapaian besar dalam industri perhotelan Indonesia dengan menjadi operator hotel lokal pertama yang berhasil… Read More

1 day ago

Kembali Terpilih Menjadi Ketum STFC, Andrianto Soedjarwo Ingin Perkuat Kolaborasi dan  Ekosistem Bisnis

WARTAEVENT.com – Jakarta. Usai menyisihkan dua kandidat calon ketua umum; Andik Widyarianto dan Adrian Dwitomo, akhirnya Adrianto Soedjarwo menang dalam… Read More

2 days ago

Seaside Festive Symphony: Orkestra, Jazz, Warisan Budaya Bertemu di Malam Tahun Baru

WARTAEVENT.com – Jakarta. Jika Anda membayangkan pergantian tahun yang elegan, penuh musik dan rasa, InJourney Hospitality menyiapkan jawaban: Seaside Festive… Read More

3 days ago