Pentingnya Internet Sehat Terutama pada Anak, Berikut Ini Tipsnya
WARTAEVENT.com – Magetan. Internet sehat merupakan konsep penggunaan internet secara bijak dan sesuai dengan etika atau norma yang berlaku, tanpa membahayakan keamanan diri sendiri ataupun orang lain. Internet sehat diperlukan segala lapisan masyarakat mengingat segala aspek hidup kita sekarang berhubungan dengan dunia digital.
“Internet itu sebenarnya diibaratkan sebagai mata pisau dengan sisi yang berbeda. Jika digunakan dengan baik maka akan memberikan dampak positif, begitu juga sebaliknya jika digunakan untuk hal negatif tentu membawa dampak negatif,” jelas Erna Widayati seorang Guru di MAN 2 Magetan, saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021).
Ia mengatakan, dampak positif internet sangat beragam, di antaranya sebagai sumber informasi, media bersosialisasi, belajar kreatif dan inovatif, sarana hiburan, dan salah satu kemajuan teknologi.
Apabila internet tidak digunakan sesuai aturan dan etikanya, justru yang muncul ialah dampak negatifnya, yaitu gangguan kesehatan, merenggangkan hubungan sosial, tempramental, kecanduan internet, hingga sulit membedakan sesuatu yang real dan abstrak. Terdapat juga penyimpangan penggunaan internet, yaitu pornografi, pergaulan bebas, cybercrime, bullying, dan hoaks.
Internet sehat membutuhkan ruang digital aman. Ruang digital aman ini adalah aktivitas online yang dilakukan dengan baik dan beretika. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna yaitu umur dan profesi, serta aman dari kejahatan di internet.
“Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan belajar, internet ini jadi bisa diakses oleh anak-anak. Tidak hanya untuk belajar, bahkan anak di bawah 4 tahun saat ini sudah mahir menggunakan internet. Misalnya untuk mengakses YouTube,” tuturnya.
Ia menjelaskan, padahal anak-anak di usia 0-1,5 tahun tidak boleh menggunakan gadget, kecuali untuk video call dengan kerabat. Usia 1,5-2 tahun maksimal 30 menit perhari dengan diberikan konten edukasi. Usia 2-5 tahun maksimal 1 jam perhari dan harus dengan pendampingan orang tua.
Untuk membentuk ruang digital yang aman bagi anak, orang tua bisa menyiapkan keamanan digital dengan memasang parental control dan mode anak. Kemudian, bekali anak dengan literasi digital, membangun komunikasi terbuka dan melibatkan anak dalam memilih suatu aplikasi, awasi dan dampingi penggunaan gawai pada anak, batasi akses internet pada anak, dan beraktivitas fisik bersama anak tanpa internet.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021) juga menghadirkan pembicara Ariefika Listya (Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI), Jean Christy Sihotang (Guru Ora et Labora Senior High School), Amidatus sHOLIHAT (Wakil Rektor III ITSNU Pasuruan), dan Fajar Danang Dewantara sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)