Perempuan Indonesia Inspiratif: Aktivisme Yenny Wahid, Ingatkan Pada Perjuangan Gus Dur
Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur menjadikan Imlek sebagai hari libur bagi mereka yang merayakannya. Pada era kepemimpinannya, Gus Dur juga berhasil menambah jumlah agama yang diakui di Indonesia dari lima menjadi enam, seiring dengan ditambahkannya agama Kong Hu Cu sebagai salah satunya.
Sebelumnya, selama puluhan tahun penganut Kong Hu Cu tidak bisa mengklaim hak mereka sebagai umat beragama di Indonesia, lantaran keyakinannya tidak diakui oleh negara.
Yenny pernah menyebutkan setidaknya ada lebih dari 200 kasus pelanggaran kebebasan beragama yang ditujukan pada kelompok minoritas di Indonesia sampai tahun 2017.
Permasalahannya beragam, akan tetapi yang sering terjadi adalah persekusi dan diskriminasi oleh kelompok mayoritas di daerah tertentu. Meskipun Indonesia disebut memiliki mayoritas penduduk muslim terbesar, akan tetapi diskriminasi kepada kelompok muslim tertentu juga kerap terjadi, khususnya di daerah terpencil.
Perempuan kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974 silam ini menyebut jika bentuk diskriminasi yang biasa dilakukan terhadap kelompok minoritas yakni perlakuan kurang menyenangkan jika kelompok tersebut menjalankan ibadah dan mengakses fasilitas publik.
Sebut saja yang pernah dialami oleh Jamaah Ahmadiyah Indonesia, kelompok yang dianggap sebagai pelaku ajaran sesat atau menyimpang.
Saat menjabat sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), Gus Dur terbukti konsisten dalam memperjuangkan paham kebangsaan NU, yang mana mampu menjadi jembatan antara umat Islam dan umat keagamaan lainnya terkait menghargai perbedaan satu sama lain.