Perempuan Indonesia Inspiratif: Aktivisme Yenny Wahid, Ingatkan Pada Perjuangan Gus Dur
Adapun acara yang pernah digelar Wahid Foundation, meliputi Makrab Lintas Iman dengan tema “Semangat Toleransi untuk Membangun Perdamaian dan Menjunjung Tinggi Kemanusiaan” di SMAN 11 Semarang pada Desember 2019 lalu,
Workshop Pengembangan Budaya Damai di Sekolah yang digelar di Bima, NTT, pada November 2019, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selanjutnya pada 2012, Yenny Wahid mulai menjalankan sebuah koperasi yang dibuat dengan tujuan agar bisa mengatasi intoleransi lewat pendekatan ekonomi yang dinamakan Koperasi Cinta Damai. Koperasi tersebut hadir untuk membantu masyarakat miskin dan tertinggal lewat program kredit usaha mikro.
Untuk menjalankan program tersebut, Yenny Wahid membuat sistem keanggotaan yang dibagi menjadi beberapa kelompok, yang berisi orang-orang yang kalangan suku, agama, dan keyakinan yang beragam.
Kembali lagi pada Wahid Foundation, yayasannya juga berupaya untuk terus merespon berbagai kampanye konservatif gender dan narasi berbau Islam yang dianggap masih kaku di kalangan anak-anak muda.
Untuk membantah stigma tersebut, ia lantas rutin membuat konten berupa infografis dan narasi tentang Islam yang damai, kesetaraan gender, sampai perubahan iklim.
Sebagai politisi sekaligus ibu dari tiga orang anak perempuan, Yenny Wahid menginginkan kehidupan yang ramah terhadap kaum perempuan. Lebih dari itu, perempuan berusia 46 tahun ini juga ingin Indonesia menjadi negara yang damai, toleran, dan dipenuhi dengan cinta kasih.
Namun, hal tersebut hanya bisa dicapai jika masyarakatnya kuat secara ekonomi, sosial, dan politik.Bagi Yenny Wahid pribadi, ia percaya jika dirinya sudah menjalani kehidupan yang benar apabila hal yang dilakukannya bisa memberikan dampak positif bagi kehidupan banyak orang, bukan hanya untuk kepentingan dirinya saja.
- Penulis : Rizka Septiana, M.Si, IAPR *Akademisi Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis The London School of Public Relations – Jakarta
- Phoyo Utama : IG Yenny Wahid