Perlukah Pemerintah Merangkul YouTuber?
WARTAEVENT.com – Jombang. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Jombang pada hari ini Sabtu (23/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Faizal Johan Atletiko, S.Kom., M.T, Joe Sava Budirianto, Aulia Siska, S.Sos, Bagaskoro, S.Kom., MM dan Sumrambah, SP, M.AP (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Menciptakan Ruang Digital yang Positif”. Dan diikuti oleh 864 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Sumrambah, SP, M.AP adalah, mengenai literasi digital untuk anak-anak millenial. Apakah pemerintah ada program lain untuk meningkatkan literasi digital.
Sebab, generasi milenial banyak nonton konten yang tidak mendidik. Apakah pemerintah juga merangkul YouTuber agar membuat konten yang lebih mendidik.?
Dan pada saat itu Sumrambah, SP, M.AP langsung memberikan jawaban, pemerintah akan melakukan digitalisasi untuk perpustakaan agar anak-anak bisa belajar dengan mudah, kemudian pemerintah kabupaten jombang juga akan memberikan peluang kerja sama antara YouTuber dengan pariwisata misalnya.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]