“Personal Branding” Membutuhkan Kecakapan Digital
“Menjaga etika tetap diperlukan saat membuat konten di media sosial. Belajarlah menghargai orang lain, berempati, dan tidak membuat konten negatif karena akan berdampak pada brand kita,” katanya.
Sementara itu, Mohammad Khomeiny memaparkan tips agar sebuah bisnis bisa go digital. Caranya adalah memahami posisi bisnis, baik secara offline maupun online beserta tingkatannya. Selain itu, kita harus paham selera konsumen atas sebuah brand yang kita miliki. “Agar bisnis kita menjadi tumbuh pesat, manfaat beberapa fitur yang bisa memudahkan pengembangan bisnis tersebut,” ujarnya.
Lantaran membangun personal branding di media sosial membutuhkan sarana, maka wajib memperhatikan keamanan dan kenyamanan alat yang digunakan. Menurut Erfan Hasmin, keamanan data mutlak dipegang teguh dalam berinteraksi di dunia digital.
Tidak hanya mengamankan data yang dimiliki, tetapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. “Keamanan berbanding terbalik dengan kenyamanan. Namun, meski sedikit ribet, itu justru membuat kita lebih aman dalam berselancar di dunia digital,” tuturnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]