Pertumbuhan MICE Indonesia Belum Berdampak Maksimal
Warta Event – Jakarta. Bila merujuk pada data MICE Indonesia, pertumbuhan industri Meeting Incentive Convention Exhebition (MICE) di Indonesia antara 20 persen setiap tahunnya. Meski demikian, pertumbuhan ini belum menunjukan dampak yang maksimal.
Pernyataan ini disampaikan oleh Harry D Nugraha, Ketua Indonesia Profesional Organizer Society (IPOS) dalam pertemuan puncak tahunan IPOS ke-4 yang mengangkat tema “MICE Revolution, Now or Never pada tanggal (23-24/01/2017) di Grand Ballroom, JS Luwansa, Jakarta.
Harry D Nugraha menyatakan, pertumbuhan MICE yang belum berdampak secara signifikan ini disebabkan karena biro dan para stakeholder MICE Indonesia berjalan sendiri-sendiri. Indonesia Convention & Exhebition Berau (INACEB) memang telah ada. Akan tetapi masih berjalan di tempat.
“Oleh karena itu, kami ingin mendorong adanya suatu perubahan tersebut. Saya pikir, saat ini Indonesia membutuhkan tokoh yang mampu menggerakan ini dengan kompak. Sehingga MICE Indonesia bisa lebih berkembang,” urai Harry.
Sementara itu, Haryadi Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan agar para stakeholder MICE Indonesia tidak berjalan sendiri-sendiri, maka diperlukan suatu event besar yang dapat menyatukan mereka.
“Indonesia harus berinisiatif mengambil pasar MICE dari luar negeri. Jika hanya mengharapkan pasar MICE dalam negeri jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, kita harus merebut pasar dari luar agar terasa ada perubahannya,” terang Haryadi.
Event ini hadir sebagai salah satu upaya IPOS yang menginginkan adanya gebrakan untuk membawa perubahan pada perkembangan industri MICE Indonesia. Tahun ini, penyelenggaraan IPOS menargetkan potensi bisnis yang ditawarkan seller sebesar Rp31,56 miliar atau meningkat 20 persen dari tahun lalu.
Dalam kesempatan ini, IPOS pun menghadirkan suatu gerakan bernama MICE-Tropolis. Gerakan ini diwujudkan dalam forum-forum yang akan rutin dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, dalam mendukung perkembangan MICE tanah air. [Fatkhurrohim]