News

Pilih Mana, Menyimpan Uang di Reksadana atau Bank, Baca Ini Bedanya

WARTAEVENT.com – MADIUN. Banyak yang beranggapan, investasi di tengah pandemi Covid-19 dan resesi seperti sekarang ini bukanlah keputusan yang tepat. Sebab, ekonomi dalam kondisi tidak pasti. Banyak dari mereka lebih memilih untuk menyimpan uangnya pada produk simpanan, seperti tabungan dan deposito.

Padahal tidak salah berinvestasi di masa pandemi. Asalkan menanam modal pada instrumen tepat dan mampu mengelola risikonya, maka justru akan memperoleh cuan. 

“Dengan investasi, bukan hanya mengamankan aset, tetapi juga mengembangkan uang. Salah satunya di instrumen reksadana. Instrumen rendah risiko, menguntungkan, dan pastinya aman karena dikelola manajer investasi,” papar Herman Desrizal, Branch Manajer Bank Mandiri Cabang Madiun dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/6/2021).

Herman menerangkan, investasi reksadana pasar uang memberikan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan menabung di bank. Adapun reksadana pasar uang dapat memberikan keuntungan 4-6%, sedangkan bunga tabungan hanya 1%.

“Kita nabung terus, tapi ternyata bunga tabungan itu rendah lebih rendah dari inflasi. Jadi bunga tabungan itu tidak sampai 1% pertahun, mungkin ada beberapa tabungan digital yang menawarkan 3-4%. Tapi kalau inflasinya sendiri 5%, otomatis bunga kita nggak sebanding. Makanya kita perlu juga untuk investasi,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan reksadana juga mudah dicairkan. Dengan begitu, investor pemula tak perlu khawatir jika sewaktu-waktu membutuhkan dana tersebut. 

“Sewaktu-waktu membutuhkan uang dari reksadana pasar uang dicairin cepet juga kok sekitar 1 sampai 3 hari kalau kepotong weekend. Jadi, 1-2 hari kerja sudah bisa masuk,” ujarnya.

“Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlunya mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital. Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar dan bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar makin cakap memenfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Agus Wijanarko (Praktisi Pendidikan & Grafis Desainer yang Peduli Budaya), Aryo Hendarto (Founder Sejiwa & caritempat.id), Dr. Aglis Andhita Hatmawan (Dosen Ekonomi, Kewirausahaan, Ekonomi Syariah Unipma), dan Key Opinion Leader Aldris Mursyid Muktabar (Penyanyi lagu pop dan lagu pop Jawa).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *