Site icon WARTAEVENT.COM

PPK Ormawa Himadiksi: Memunculkan Peluang Wirausaha dari Buah Pohon Mangrove

WARTAEVENT.com – Purwokerto. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMADIKSI) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) mendapat program hibah “Elaborasi Olahan Buah Aiwon Berdaya Saing Nasional sebagai Produk Autentik Kelurahan Kutawaru Cilacap”.

Program ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tim PPK Ormawa Himadiksi diketuai oleh Rahma Nurfitri dengan dosen pendamping Nia Ulfa Martha, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga November 2023.

Baca Juga : Mahasiswa LSPR Ubah Jalan Kampung Perca Menjadi Catwalk dalam Event ‘Perca Fest’

Kelurahan Kutawaru menjadi pilihan bagi Tim Himadiksi untuk merealisasikan program kerja yang telah disusun. Kelurahan Kutawaru berada di sebelah barat Cilacap dan dipisahkan oleh laut. Kelurahan ini memiliki potensi alam yang cukup banyak mulai dari hasil maritim, agraris, hingga konservasi mangrove.

Konservasi mangrove menjadi salah satu yang disoroti, pasalnya keberadaan pohon mangrove yang melimpah ruah disertai kebermanfaatannya dapat dijadikan peluang dalam memulai wirausaha, salah satunya Kelompok Sida Asih yang menjadi mitra binaan dari PT. Pertamina  Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap (ITC).

Sutiyono, Sekretaris Kelompok Sida Asih menyampaikan, Kelompok Sida Asih memanfaatkan buah mangrove untuk dibuat tepung campuran lalu mengolahnya menjadi kue hingga makanan kering, hanya saja pemasarannya masih di sekitar sini.

Baca Juga : Ini Langkah dan Strategi Lalamove Hadapi Trend Pindahan Kos Mahasiswa

Kelompok Sida Asih mengalami keterbatasan dalam mengelola wirausaha karena kurangnya SDM yang melek teknologi dan pemasaran yang masih konvensional membuat penjualan produk autentik tersebut belum menjangkau pasar yang lebih luas.

Berdasarkan hasil observasi dan realitas sosial yang ada, Tim PPK Ormawa Himadiksi menemukan adanya permasalahan, yaitu perlunya pengembangan inovasi pada produk olahan yang dibuat dari tepung mangrove sehingga dapat menyesuaikan perkembangan tren makanan masa kini.

Selain itu, diperlukan kontribusi langsung dari pemuda di kelurahan tersebut untuk bersama-sama mengenalkan olahan berbahan dasar tepung mangrove melalui berbagai platform sosial media.

Pihak Pertamina menyambut baik dan turut mendukung program yang dilakukan oleh Tim PPK Ormawa Himadiksi untuk meningkatkan citra tepung mangrove agar lebih dikenal oleh khalayak luas.

Baca Juga : Naiknya Antusiasme Mahasiswa Terhadap ASEAN

Tim PPK Ormawa Himadiksi berkolaborasi bersama masyarakat melalui tiga intervensi, yakni sosialisasi, workshop, dan demonstrasi produk guna mewujudkan Kelurahan Kutawaru yang dapat berwirausaha secara mandiri, kreatif, dan penuh inovasi.

Mangrove Masa Depan, Bersatu Berupaya Melestarikan

Dengan tekad untuk melestarikan ekosistem mangrove, Rahma Nurfitri, Ketua Tim PPK Ornawa Universitas Jenderal Sudirman menyampaikan, mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman hayati laut, melindungi pantai dari abrasi, dan mengurangi dampak badai.

Selain itu, mangrove juga dapat menyimpan karbon yang membantu dalam mitigasi perubahan iklim. “Oleh karena itu, penanaman bibit bakau bukan hanya sekadar pelestarian alam, tetapi juga berkontribusi terhadap keseimbangan lingkungan global,” ujar Ketua Tim PPK Ormawa Unsoed.

Dengan tekad kuat untuk melestarikan ekosistem mangrove yang penting, program bertajuk “Penanaman 5000 Bibit Mangrove” membawa dampak positif yang luar biasa.

Baca Juga : Istimewa, Mahasiswa KKN UMBY Membuat Program untuk Komunitas Difabel dan ODGJ di Bantul

Tantangan dalam penanaman bibit bakau tidak bisa diabaikan. Di beberapa wilayah, konversi lahan untuk pembangunan, pencemaran, dan perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi ekosistem mangrove.

Kehadiran mangrove yang sehat berkontribusi pada munculnya peluang baru, peningkatan sumber daya perikanan, memberikan pekerjaan bagi warga lokal, dan melindungi mereka dari ancaman bencana alam.

Langkah-langkah yang diambil dalam penanaman bibit bakau ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain di seluruh dunia. Program-program serupa telah digagas di berbagai negara dengan harapan dapat memperkuat pelestarian ekosistem mangrove secara global.

Baca Juga : Mahasiswa Unibraw Mengkritisi Walk Out di Tengah Pertemuan Menkeu G20 di AS

“Aksi nyata ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya yang lebih luas dalam melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir yang terancam oleh abrasi sehingga pemeliharaan dermaga tetap terjaga,” ujar Sutiyono. [*]

Exit mobile version