Program Warm Up Vacation Beda dengan Paket Karantina, Ini Perbedaannya
Saat ini total hotel karantina yg direkomendasikan satgas COVID-19 per tanggal 2 Februari 2022 berjumlah 66 hotel. Lima di antaranya sudah diperbolehkan menerapkan sistem bubble. Sedangkan, 61 hotel lainnya masih menerapkan sistem karantina biasa.
Baca Juga : Menparekraf Andalkan Wisnus, PHRI Sarankan Pemerintah Fokus pada Industri MICE
Hotel yang memfasilitasi program warm up vacation ini akan terus bertambah, sementara ada 19 hotel lainnya yang sudah mengajukan untuk menjadi hotel sistem bubble, dan masih perlu diverifikasi kesiapannya.
5 Hotel Terapkan Progrsm Warm Up Vacation
Kurleni Ukar, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf menyampaikan, bahwa saat ini ada 5 hotel karantina sistem bubble yang digunakan untuk program warm up vacation yaitu Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).
“Kedepan, jumlah hotel karantina sistem bubble ini akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil verifikasi lapangan. Hal ini dimaksudkan agar PPLN dapat memiliki variasi pilihan sesuai dengan seleranya,” ujar Nike.
Baca Juga : Sandiaga Uno : Berwisatalah ke Pantai Ngurbloat, Ekonomi Kuat, Indonesia Bangkit
Lebih lanjut, Kurleni menegaskan bahwa terdapat pilihan bagi PPLN yang berkunjung ke Bali terkait paket karantina mandiri, yaitu sistem karantina biasa seperti yang diterapkan di Jakarta dan daerah lainnya yang tidak di area bubble.
Di hotel karantina yang tidak menerapkan sistem bubble, PPLN hanya dibolehkan beraktivitas di dalam kamar atau villa saja. Di Bali terdapat pilihan hotel karantina dengan kolam renang pribadi, sehingga PPLN dapat merasakan suasana yang lebih menyenangkan.
Baca Juga : Ini Alasan Menparekraf Sandiaga Uno Rekomendasikan Museum Pasifika Bali sebagai Venue Side Event G20
“Saat ini hotel karantina biasa ini berjumlah 61 hotel, dengan lebih dari 3400 kamar” ujar Kurleni.
Naomi, salah satu wisman asal Jepang mengisahkan, program ini menarik, karena dirinya bisa menikmati fasilitas yang ada di hotel di luar kamar, seperti layaknya staycation yang menjadi salah satu pilihan wisatawan sejak pandemi.
Baca Juga : Desa Tlilir Membangun Kemandirian Desa Menjadi Kampung Mbako
“Sejauh ini saya puas dengan paket dan fasilitas yang disediakan dalam skema bubble ini. Hari ini, saya menerima pesan elektronik dari jurnalis Jepang di Tokyo, dia mengatakan tertarik untuk menggali lebih jauh mengenai ide Bali warming up vacation ini,” ujar Naomi. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Birkom Kemenparekraf